Tim Mahasiswa UI Gelar Kegiatan Kepmas di Teluk Sawai-Saleman
KETGAM KAKI

Tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bersama masyarakat dan perangkat Negeri Saleman, Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah berfoto bersamau usai pembukaan kegiatan Kepedulian kepada Masyarakat (Kepmas) di balai desa setempat, Selasa (29/8).

ISTIMEWA
Admin
30 Aug 2023 12:28 WIT

Tim Mahasiswa UI Gelar Kegiatan Kepmas di Teluk Sawai-Saleman

Gandeng BRIN, Pesona Desa Nusantara, Pemkab Malteng, dan TN Manusela 

AMBON, AT.--Tim beranggotakan lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI) di bawah bimbingan Prof. Cecep E. Permana melaksanakan program Kepedulian Kepada Masyarakat (Kepmas) di Teluk Sawai-Saleman, Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Hasil riset arkeologi di kawasan tersebut dipaaprkan kepada masyarakat.

Kegiatan bertajuk  ‘Literasi Arkeologi untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan," itu dibuka secara resmi di Kantor Balai Desa Negeri Saleman, Selasa, 29 Agustus 2023. Diproyeksikan berakhir pada hari Sabtu, 2 September 2023. 

Periset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Al Mujabuddawat selaku Ketua Tim Mahasiswa UI menyampaikan sosialisasi tentang hasil riset arkeologi di kawasan Teluk Sawai-Saleman.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh sekitar 60 orang peserta yang terdiri dari perwakilan masyarakat dari sejumlah desa dan negeri di sekitar Kawasan Teluk Sawai-Saleman.

Mujabuddawat menyampaikan temuan arkeologi di sepanjang dataran karst di pesisir utara pulau Seram yang cukup potensial dalam merekonstruksi kronologi hunian dan permukiman manusia paling awal yang mendukung narasi sebutan Nusa Ina (Pulau Ibu) yang tersemat pada pulau Seram. Dikatakan, penelitian arkeologi sejauh ini mencatatkan temuan tertua di Pulau Seram berasal dari situs Leang Fanga di Seram Timur, yaitu berkisar antara 5.135–4.780 cal BP atau sekitar 5.000 tahun yang lalu. 

Kawasan Teluk Sawai-Saleman sendiri terdapat data arkeologis yang mengindikasikan kronologi hunian yang berasal dari periode Paleolitik (penggunaan alat batu sederhana), Neolitik (penggunaan alat tembikar, budidaya tanaman, dan domestikasi hewan), dan Pra-kolonial (permukiman, interaksi niaga, dan kerajaan-kerajaan lokal). 

"Objek data arkeologis yang penting di Teluk Sawai-Saleman adalah gambar cadas prasejarah yang diidentifikasi sebagai gambar cadas berciri Austronesia,"kata dia.

Dia mengungkapkan, pada penelitian Balai Arkeologi tahun 2008, tercatat keberadaan 12 objek gambar cadas di Teluk Sawai-Saleman. Namun sekarang 4 objek saja yang dapat diamati, yaitu berupa motif cap tangan negatif, motif ikan, motif garis, dan antropomorfik.

"Berdasarkan hasil uji pertanggalan dari sampel arkeologis lingkungan situs hunian prasejarah di sekitar Teluk Sawai-Saleman, diketahui kemungkinan gambar cadas ini berkorelasi dalam rentang 3.414—3.586 cal BP atau sekitar 3.000 tahun yang lalu,"tandasnya.

Sementara itu, Fitri Ningrum, CEO Pesona Desa Nusantara menyampaikan, Negeri Saleman merupakan salah satu yang ditetapkan sebagai Desa Wisata Prioritas Nasional RPJMN 2020-2024. Saleman memiliki ragam potensi wisata, yaitu bahari, alam, budaya, dan minat khusus yang cukup dikenal luas.

Sebagian kawasan teluk Sawai-Saleman berada di dalam wilayah Taman Nasional Manusela menjadikan lokasi ini menjadi perhatian kalangan peneliti, terutama bidang geologi karst, hayati, dan antropologi. 

Objek arkeologi yang ditemukan di sepanjang Teluk Sawai-Saleman turut menyumbang kekayaan potensi wisata karena merupakan objek yang menjadi daya tarik wisatawan global, sebagaimana gambar cadas merupakan fenomena budaya yang ditemukan di seluruh penjuru dunia dan menjadi salah satu bukti faktual keberadaan manusia di suatu wilayah di masa lalu.

Fitri menyebut bahwa kolaborasi antara kegiatan Kepmas UI dengan Pesona Desa Nusantara turut menyukseskan upaya pengelolaan pariwisata berkelanjutan yang melibatkan seluruh masyarakat.

"Literasi arkeologi disambut antusiasme masyarakat karena terkait dengan sejarah asal-usul leluhur dan memberikan pemahaman bahwa objek arkeologi di Kawasan Teluk Sawai-Saleman merupakan daya tarik wisata yang bernilai tinggi,"ungkapnya.

Kegiatan Kepmas UI ini meliputi literasi arkeologi kepada masyarakat, workshop pengembangan pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (GIS) melalui perekaman citra udara, dan pemanfaatan teknologi digital dalam mengemas dan promosi wisata.

Kegiatan lainnya yaitu pembinaan para pelaku usaha jasa transportasi perahu motor melalui penelusuran sepanjang Teluk Sawai-Saleman agar mereka mengetahui informasi dan titik lokasi objek gambar cadas yang hanya dapat ditempuh melalui telusur pesisir laut. Pada akhir rangkaian kegiatan, tim mahasiswa UI didampingi oleh masyarakat di Teluk Sawai-Saleman untuk mengeksplorasi sejumlah lokasi temuan arkeologis lainnya yang belum tercatat. (*)

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai