AMBON, AT.— Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon tak lama lagi akan bertransformasi dari institut ke Universitas Kristen Negeri (UKN). Terhitung dari Maret sampai dengan September 2024 perguruan tinggi ini akan berubah bentuk menjadi universitas dengan nama UKN Dr Johanes Leimena. 

Hal ini diungkapkan Rektor IAKN Ambon, Prof. Dr. Yance Z. Rumahuru, MA saat dihubungi media ini, Rabu (6/3). Dia menjelaskan, komitmen pemerintah untuk melakukan transformasi kelembagaan perguruan tinggi keagamaan kristen negeri di Indonesia sangat jelas. Pada tanggal 21 Februari 2024 lalu, Dirjen Bimas Keisten  sudah menandatangani fakta integritas dengan menteri Agama, dan selanjutnya tgl 28 Februari Rektor PTKKN, termasuk dirinya telah menandatangani fakta integritas dengan Dirjen Dimas Kristen. Dari penandatanganan ini, terhitung tujuh bulan kedepan perguruan tinggi yang dipimpinnya itu akan bertransgormasi atau berubah bentuk menjadi UKN.

Orang nomor satu di IAKN Ambon ini mengaku, sesuai dengan komitmen  Pemerintah (presiden melalui Menteri Agama sudah sangat jelas, bahwa sebelum bulan Oktober nanti sudah harus ada Universitas Kristen Negeri di Indonesia dan diharapkan IAKN Ambon yang UKN pertama di Indonesia karena sudah memenuhi syarat minimal undang - undang dan PMA. 

Rektor menjelaskan, yang sedang dilakukan IAKN Ambon saat ini adalah proses pelembagaan fakultas sains dan teknologi. Proses pelembagaan Fakuktas sudah mendapat rekomendasi Menteri Agama dan saat ini dlm penelaah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi  ( Kemenpan RB). Sementara program studi yang mendukung fakultas ini sudah mendapat ijin dari Kemendikbud dan Ristek dikti masing – masing adalah Prodi Sistem informasi, Prodi Arsitektur dan Prodi Teknik Industri. 

Selain itu, lanjut dia, pemenuhan syarat lainnya adalah mengenai tambahan lahan IAKN Ambon. Saat ini IAK N Ambon memiliki lahan kampus seluas 8, 6 hektar, sementara yang dibutuhkan adalah minimal 10 hektar sehingga dari luas lahan tersebut IAKN Ambon harus menambah minimal satu setengah hektar lg.

Pihaknya berharap agar ada  dorongan dari Pemerintah Pusat sehingga pemetaan terhadap kepentingan anak bangsa dapat dipenuhi secara baik. Transformasi kelembagaan ini dibarengi pula dengan transformasi keilmuan yg tampak pada pembentukan program studi sesuai kebutuhan masyarakat sehingga proses ini dapat dilihat sebagai komitmen pemerintah untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik bagi anak bangsa, khususnya di kawasan timur Indonesia . Olehnya itu, diperlukan banyak perguruan tinggi yang membuka prodi untuk memutus mata rantai ketergantungan untuk melanjutkan studi ke  Jawa. 

“ Pemenuhan syarat transformasi kita saat ini sudah lebih dari 90 persen. Tinggal tiga syarat tersebut saja langsung clear. Hapannya ada dorongan dan perhatian serius dari Pemerintah sehingga dapat memutus mata rantai ketergantungan studi ke Jawa, “  tandasnya. (AKS)