NAMROLE,AT-Sejumlah rumah milik masyarakat Desa Fatmite dan Desa Lektama, Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan terancam oleh abrasi air laut akibat talud penahan ombak hancur dan ambruk karena terjangan ombak.
Hancurnya talud mengancam Rumah-rumah warga yang ada di dua desa bertetangga tersebut. Kondisi ini sudah berlangsung lama. Namun sampai sekarang belum ada perhatian serius dari pemerintah daerah untuk memperbaikinya.
Hasanudin Titawael, Pejabat Desa Fatmite yang dikonfirmasi media ini disela-sela kegiatan Louncing Serentak Pencegahan Stunting membenarkan hal tersebut.
“Memang benar kondisi talud yang hancur dan ambruk sudah terjadi lbeberapa tahun belakangan ini, tapi sampai detik ini belum juga diperbaiki,”akuinya.
Ambruknya talud penahan ombak tersebut, lanjut Titawael, mengancam rumah-rumah milik masyarakat yang ada di dua desa tersebut terutama yang berdekatan langsung dengan pantai.
“Karena talud penahan ombak hancur dan ambruk, ada sejumlah rumah milik masyarakat terancam hanyut ke laut terbawa ombak,” ujarnya.
Titawael khawatir, bila tidak segera di tindaklanjuti, maka kerusakan talud akan semakin parah.
“ Saat ini baru bulan Juni. Kondisi musim timur di Kabupaten Buru Selatan akan berlangsung hingga Agustus atau September. Ini yang kita takutkan,” keluhnya.
Terkait dengan kerusakan itu, Titawael mengaku, telah membangun koordinasi dengan Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk mengambil langkah–langkah antisipasitif.
“Untuk masalah ini saya sudah bangun koordinasi dengan Dinas PUPR. Saya juga sudah menyurati resmi, dan minta agar Dinas PU membantu dengan pemecah ombak,”ungkapnya.
Hanya saja, sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari Dinas PUPR untuk menangani hal ini.
“Mudah-mudahan kedepan ada langkah-langkah yang diambil Dinas PUPR sehingga kerusakan talud di Desa Fatmite dan Lektama bisa segera diatasi,” harapnya menutup pembicaraan.(Edy)
Dapatkan sekarang