SMPN 21 Ambon Jadikan IKM Barometer Peningkatan Pendidikan
Wakasek Kurikulum SMP Negeri 21 Ambon, Ibrahim Sowakil, S.Pd.I bersama dewan gurunya dan penyiar Radio Ameks, Novita Indriyati dalam berbincang mengenai pendidikan di studio Radio Ameks 92, 5 FM, Senin (20/11)
Sarman
21 Nov 2023 13:04 WIT

SMPN 21 Ambon Jadikan IKM Barometer Peningkatan Pendidikan

AMBON, AT.— Meskipun Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) baru saja diterapkan di tahun 2023, namun Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 21 Ambon berkomitmen untuk menjadikannya sebagai barometer dan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 

Hal ini disampaikan Wakil Kepala Sekolah Kurikulum SMP Negeri 21 Ambon, Ibrahim Sowakil, S.Pd.I dalam talkshow Ameks Menyapa Pendidikan yang disiarkan Radio Ameks 92,5 FM di Graha Ameks, Senin (20/11). Dia menyebutkan, melalui IKM ada beberapa hal yang akan dilaksanakan oleh SMP Negeri 21 Ambon satu diantaranya adalah  peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan (guru)

“ Untuk mendukung program merdeka belajar yang telah kami lakukan adalah pelatihan pengembangan kompetensi guru yang berfokus pada penguasaan materi dan metedologi pembelajaran IKM serta pengembangan karakter siswa yang telah dilaksanakan beberapa bulan lalu, “ ucap Ibrahim. 

Menurutnya untuk mendukung implementasi kurikulum merdeka penciptaan lingkungan belajar sangatlah penting. Dimana sekolah harus menjaga keamanan serta membangun kerja sama baik antar sekolah, orang tua, maupun masyarakat serta dukungan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran di sekolah. 

Disisi lain, kata Ibrahim, pengembangan karakter siswa melalui kegiatan pembelajaran sangatlah penting untuk dilaksanakan  dibidang  keagamaan. Karena itu, dia meyakini dengan sebuah komitmen yang kuat serta kerja sama dari semua pihak, maka IKM dapat menjadi barometer dan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMP negeri 21 Ambon. 

“ Sejak tahun tahun 2022 SMP Negeri 21 Ambon mulai menerapkan implementasi kurikulum merdeka pada kalas VII. Dalam pelaksanaannya, sekolah kami memilih opsi atau pilihan mandiri belajar. Kemudian setelah melalui tahapan tersebut tahun 2023 kami memilih dan menerapkan mandiri berubah, “ katanya. 

Menurutnya, meskipun IKM baru saja diterapkan, namun dampak pendidikan dan kualitas pembelajaran dapat dirasakan oleh para siswa. Olehnya itu, untuk mampu bersaing dengan sekolah -  sekolah lainnya di Kota Ambon, SMP Negeri 21 Ambon telah melaksanakan peningkatan kapasiatas guru meskipun masih ada kekurangan tenaga guru pada beberapa mata pelajaran.   “ Kami meminta kepada pemerintah daerah untuk dapat membijaki kekurangan tenaga pendidik di sekolah kami, “ pintanya. 

Mengenai pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa, serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan serta mengembangkan budaya literasi dan numerasi serta peningkatan kerja sama dengan orang tua dan masyarakat. 

Dia menyebutkan guru di SMP negeri 21 Ambon saat ini berjumlah 13 guru sedangkan jumlah siswa 219 orang. Meskipun demikian, dia mengaku dengan program merdeka belajar diharapkan dapat memberikan penguatan kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum pembelajaran. 

Pihaknya menambahkan, disisi lain kebijakan kurikulum merdeka juga menimbulkan berbagai masalah bagi guru baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Kendala tersebut antara lain, minimnya guru dalam memahami konsep dan prinsip program merdeka belajar karena program tersebut merupakan hal baru bagi guru. 

 “ Hal ini tentunya dapat menghambat guru dalam melaksanakan kegiatan kurikulum merdeka. Minimnya sarana dan prasarana juga menjadi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan IKM di SMP Negeri 21 Ambon. Program merdeka belajar itu menuntut guru untuk menguasai metode dan strategi untuk pembelajaran yang inovatif, “ tandasnya. (AKS)

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai