SMAN 3 Bursel Mulai Buka PPDB, Target 132 Siswa
Kepsek SMAN 3 Bursel, Yolanda Seleky (kiri) bersama salah seorang guru saat pose didepan papan nama sekolah--Edy/Ameks.
FaizalLestaluhu
15 Jun 2023 23:35 WIT

SMAN 3 Bursel Mulai Buka PPDB, Target 132 Siswa

NAMROLE, AT- Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kabupaten Buru Selatan (Bursel)  mulai membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), sejak Senin (12/6). Target peserta didik baru untuk Tahun 2023/2024 sebanyak 132 siswa. Hal ini disampaikan Yolanda Seleky, Kepala Sekolah SMAN 3 Bursel saat berbincang-bincang dengan media ini di ruang kerjanya, kemarin. 

Lanjut Seleky, PDBD untuk tahun ini akan disesuaikan dengan  Rombongan Belajar (Rombel)  yang tersedia.

“Jadi, kita targetkan  siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP)   yang akan diterima  sebanyak 132 orang. Karena disesuaikan dengan Rombel yang tersedia,” jelas  Seleky. 

Seleky menjelasakan, PPDB yang berlangsung di SMA Negeri 3 Kabupaten Buru Selatan, mengacu  pada Petunjuk Teknis (Juknis) yang diturunkan oleh Dinas Pendidikan  Provinsi Maluku. Dimana ada dua jalur yang digunakan, yakni jalur afirmasi  dan zonasi.

“Yang  sementara berlangsung ini  menggunakan jalur afirmasi. Sementara untuk jalur zonasi akan berlangsung pada 19 Juni 2023 mendatang, " katanya. 

Sementara proses pendaftaran, kata dia, menggunakan sistem manual  dan online.  Dimana  siswa yang mendaftar secara manual langsung ke sekolah untuk mendaftar di panitia  PPDB yang telah dibentuk oleh sekolah. Sementara untuk online, siswa  lulusan SMP bisa mendaftar lewat aplikasi  yang  telah disiapkan.

“ Kita pakai dua sistem manual dan online sehingga  siswa bisa memilih. 
Apalagi untuk wilayah Kecamatan Leksula yang jaringan internetannya masih sangat terbatas,” akuinya.

Ditanya kendala yang dihadapi saat proses penerimaan ini, Seleky mengaku, kendalanya ada jalur zonasi.  Karena  ada sebagian orang tua siswa lulusan SMP yang komplain soal jalur ini.

“Mereka beralasan soal sekolah tujuan,  itu menjadi hak atau pilihan orang tua.  Apapun sekolah tujuan itu menjadi hak mereka, sehingga sistem zona terkesan menghambat anak-anak mereka untuk masuk ke sekolah tertentu,” tutupnya. (ESI)

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai