NAMROLE,AT-Sinergitas dan solidaritas antar berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama proses pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung 27 November 2024 mendatang. Hal ini disampaikan AKBP M Gumilar, Kapolres Buru Selatan saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Tingkat Sektoral, dalam rangka Operasi Manta Praja Salawaku tahun 2024 yang berlangsung di Aula Gedung B Mapolres Bursel, Rabu (7/8).
Gumilar mengatakan, dalam waktu dekat akan dilaksanakannya pemilu serentak, maka segenap rakyat di Kabupaten Buru Selatan akan melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan guna memilih kembali bupati atau wakil bupati Kabupaten Buru Selatan yang mereka anggap mampu membawa roda pemerintahan 5 tahun mendatang ke arah yang lebih baik.
"Penyelenggaraan pesta demokrasi pemilihan bupati atau wakil bupati di kabupaten yang akan dilaksanakan tidak lepas dari dukungan segenap elemen masyarakat terutama dalam bidang keamanan," ungkapnya.
Karena bukan tidak mungkin, lanjut Gumilar, situasi dan kondisi Kamtibmas yang dirasakan kondusif belakangan ini, dapat berubah secara drastis hanya karena timbulnya benih gangguan konstitusi maupun permasalahan sosial yang dapat dengan mudah menimbulkan konflik dalam setiap tahapan pemilihan sejak tahap pendaftaran, distribusi logistik, kampanye masa tenang, pemungutan suara, sampai dengan penetapan dan pengumuman bakal calon bupati atau bupati di kabupaten diprediksikan akan banyak dijumpai terjadinya pelanggaran kecurangan.
"Rapat koordinasi lintas sektor ini bertujuan untuk membangun sinergi komunikasi dan kolaborasi yang kuat antara berbagai instansi terkait," ujarnya .
Hal ini, sebut Gumilar, dilakukan guna mewujudkan keamanan ketertiban di masyarakat yang kondusif menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak di wilayah kabupaten Selatan. Adapun indeks kerawanan pemilu menjadi acuan utama aparat keamanan dalam pelaksanaan Operasi Manta Praja Salawaku tahun 2024.
"Kami berkomitmen untuk mengantisipasi segala potensi ancaman sejak dini agar tidak berkembang menjadi gangguan nyata yang dapat mengganggu jalannya pesta demokrasi," ingatnya .
Gumilar yang juga orang nomor satu di kabupaten Buru Selatan mengatakan, salah satu potensi ancaman yang diidentifikasi adalah adanya polarisasi di masyarakat akibat perbedaan kepentingan dalam Pilkada. Kondisi ini perlu diantisipasi dengan baik, agar tidak menimbulkan perpecahan dan konflik, sehingga berdampak kepada pemilihan di wilayah Buru Selatan .
"Pilkada serentak tahun 2004 ini menjadi momen yang sangat penting bagi masyarakat Buru Selatan yang terdiri dari 6 Kecamatan dan 81 Desa, selain Pilkada Gubernur," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Gumilar, sinergi dan solidaritas antar berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama proses pelaksanaan Pilkada.
"Rapat koordinasi ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan dan komitmen bersama untuk menjaga situasi secara kondusif dengan adanya sinergi yang kuat diharapkan Pilkada serentak di Buru Selatan dapat berjalan dengan aman damai dan lancar," kuncinya.
Sementara itu Bupati Buru Selatan Safitri Malik Soulisa dalam arahannya yang di sampaikan Sekertaris Daerah ( Sekda) Ruslan Makatita menegaskan, Pemkab Bursel siap mendukung dan menyuseskan pelaksanan Pilkada.
"Kita sebagai pemerintah daerah siap mendukung dan menyuseskan pelaksanaan Pilkada serentak di Buru Selatan, baik itu bupati, wakil bupati maupun gubernur wakil gubernur," janjinya.
Dukungan itu, kata dia, dengan menyediakan anggaran untuk menyuseskan pelaksanaan pesta demokrasi yang akan berjalan secara serentak.
"Dukungan kita itu lewat anggaran yang disediakan lewat Dana Alokasi Umum (DAU) yang diberikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu dan Polri/TNI ," kuncinya. (Edy)
Dapatkan sekarang