NAMROLE,AT-Sejumlah capaian yang telah dilakukan selama tiga tahun kemimpinan Safitri Malik Soulisa, Bupati Bursel bersama wakilnya, Gerson Elieser Sesily. Capaian-capaian itu dipaparkan Soulisa dalam sambutan tertusilnya yang dibacakan Sesily saat menghadiri Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 16 Kabupaten Buru Selatan 21 Juli 2024 l, Sabtu (20/7), kemarin.
Dikatakannya sejak Tahun 2021 hingga Tahun 2023 berdasarkan laporan keterangan pertanggungjawaban bupati, telah dilakukan berbagai kegiatan pembangunan, diantaranya rehabiltasi ruang kelas baru, ruang guru, laboratorium serta perpustakaan sekolah SD dan SMP sebanyak 119 ruang, pembangunan sarana dan prasarana Utilitas sekolah SD dan SMP sebanyak 46 sekolah, pembangunan dan rehabilitasi kelas serta rumah guru PAUD sebanyak 52 ruang, pembangunan sarana pendukung dan utilitas PAUD sebanyak 30 sekolah dan penyedian tenaga pendidik atau guru melalui program P3K sebanyak 359 guru.
“Pada Tahun 2023 jumlah guru di Kabupaten Buru Selatan yang bersertifikasi sebanyak 71 guru sekolah SD dan SMP yang tersebar pada Kecamatan Namrole, Waesama, Ambalau, Leksula dan Kepala Madan. Capaian kinerja tersebut diatas telah menunjukan hasil yang positif bagi pertumbuhan indeks pembangunan manusia kabupaten Buru Selatan. Hal tersebut telihat dalam indikator bidang pendidikan yang mengalami kenaikan selama tiga tahun terakhir. Dimana harapan lama sekolah Buru Selatan pada tahun 2021 mencapai 12,70 tahun meningkat menjadi 12, 84 tahun pada tahun 2023. Rata-rata lama sekolah atau (RSL) pada tahun 2021 mencapai 7,95 tahun meningkat menjadi 8,23 tahun pada tahun 2023,” rincinya.
Suasana Rapat Paripurna DPRD Bursel. --Edy/AT.
Untuk bidang kesehatan, kata Soulisa, angka harapan hidup pada tahun 2021 mencapai 69,54 tahun, meningkat menjadi 70,11 tahun pada tahun 2023. Cakupan jaminan kesehatan penduduk pada tahun 2021 sebanyak 21, 075 orang meningkat menjadi 25,905 orang pada tahun 2023. Peningkatan dan rehabilitas sarana kesehatan, seperti RSUD, Rumah Sakit Pratama, Puskemas dan Pustu, serta sarana kesehatan lainnya. Penyedian tenaga medis dimana jumlah tenaga medis atau kesehatan melalui program P3K sebanyak 236 orang yang tersebar di RUSD dan Puskemas pada 6 kecamatan. Penurunan angka stunting, 41, 60 persen pada tahun 2021, turun menjadi 35,50 persen pada tahun 2023 atau turun sebesar 6,10 persen.
“Pemerintah Kabupaten Buru Selatan menerima penghargaan Universal Health Coperage dari wakil presiden RI. UHC merupakan sistim penjamin kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau, " beber dia.
Dijelaskan, untuk capaian kinerja dan upaya pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan tersebut diantaranya dapat terlihat melalui PDRB Perkapita pada tahun 2021 sebesar 22.43 juta rupiah menjadi 23,10 juta rupiah pada tahun 2023. Peningkatan ketahanan pangan, daya saing, diversifikasi, produktivitas, dan nilai tambah produk pertanian, peternakan , perkebunan, perikanan dan kehutanan, adalah sebagai berikut.
“Produksi tanaman sayuran sebesar 996 ton, produksi tanaman perkebunan sebesar 11.500 ton. Produksi perikanan tangkap mencapai 12.900 ton, sementara perikanan bubidaya mencapai 3.050 ton. Jumlah populasi ternak sebanyak 14.662 ekor dan unggas sebanyak 700.600 ekor. Peningkatan sektor-sektor perekonomian daerah yang berbasis sumberdaya lokal diantaranya pada sektor pariwisata. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya beberapa objek wisata, yang terdiri dari 6 objek wisata bahari, 6 objek wisata alam, dan 6 objek wisata sejarah. Untuk program peningkatan pelayanan perizinan dimana sampai dengan tahun 2023, pendelegasian kewenangan perizinan ke bidang PTSP sebanyak 743 perizinan berusaha KBLI atau klasifikasi baku lapangan usaha indonsia, dan perizinan berusahan non KBLI,” rincinya lagi.
Menurtnya, pengembangan sitim pendukung usaha, bagi usaha mikro , kecil dan menengah, lewat lembaga koperasi, dimana pada tahun 2023 terdapat jumlah koperasi akti sebanyak 170 unit dan jumlah usaha mikro kecil sebanyak 2339 unit usaha.
“Sampai dengan Tahun 2023, kebijakan pembangunan infrastruktur wilayah berkaian dengan peningkatan prasarana jalan, jembatan dan drainase. Peningkatan kualitas fisik prasarana penunjang pertanian, dan ketertiban, keamanan dan kenyamanan transportasi. Hal tersebut dilaksanakan melalui, pembangunan jalan dengan total panjang jalan dikabupaten Buru Selatan sampai dengan tahun 2023 sebesar 606,53 km yang terdiri dari jalan nasional 87 km dengan kondisi baik sebesar 100 persen, jalan provinsi sebesar 53,58 km dengan kondisi baik sepanjang 19 km atau sebesar 35,46 persen. Sementara berdasarkan data dasar, prasarana jalan kabupaten dengan total 465,95 km dalam kondisi baik sepanjang 118,39 km atau sebesar 25,41 persen. Kondisi sedang sepanjang 164,81 km atau sebesar 35, 37 persen. Kondisi rusak ringan sepanjang 105,40 km atau 22 ,62 persen dan kondisi rusak berat 77,35 km atau sebesar 16,60 persen,” sebutnya.
Untuk pembangunan jembatan kabupaten, kata Soulisa, sampai Tahun 2023 terbangun sepanjang 751,63 meter atau sebesar 21,92 persen.
“Sampai saat ini, pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan kantor staf kepresidenan RI dan Kementerian PUPR untuk mendorong percepatan pembangunan jalan dan jembatan lingkar pulau Buru serta diusulkan statusnya ditingkatkan menjadi ruas jalan nasional,” terangnya.
Untuk bidang reformasi birokrasi, tutur Soulisa, Pemkab tetap bersama Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Maluku untuk mendorong kualitas pelayanan publik pemerintah daerah. Sementara untuk bidang keuangan pada Tahun 2023, opini BPK terhadap laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Buru Selatan mendapatkan kriteria Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Berbagai capaian dan keberhasilan tersebut, tentunya hanya dapat dicapai oleh kerja keras, keseriusan dan dukunganm dari seluruh elemen masyarakat, namun demikian berbagai capaian dan keberhasilan tersebut masih perlu ditingkatkan kembali dan sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi kita.
“Dalam menghadapi permasalahan yang lebih kompleks dimasa yang akan datang capaian dan keberjasilan ini bukanlah merupakan tujuan utama, karena hasil akhir yang diharapkan adalah terwujudnya masyarakat kabupaten Buru Selatan yang mandiri, maju adil dan sjahtera. Kita merasa yakin sesulit apapun tuga dan pekerjaan yang kita emban sebagai amanah dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuas serta masyarakat Buru Selatan apabila dikelola dan dikerjakan dengan niat iklas, kerjasama dan gotong royong serta mengoptimalkan seluruh potensi baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam berat sama diupikul ringan sama di jining, maka semua masalah dan tantangan akan bisa kita jadikan peluang untuk kebaikan bersama, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat kabupaten Buru Selatan," kuncinya. (Edy)
Dapatkan sekarang