Ribuan Warga Padati Tradisi Antar Hewan Qurban di Sepa
Ketgam : Sejumlah pemuda Negeri Sepa yang turut serta dalam hadrat. Rabu (28/6). A. Djen Wasolo/AMEKS
FaizalLestaluhu
29 Jun 2023 17:32 WIT

Ribuan Warga Padati Tradisi Antar Hewan Qurban di Sepa

MASOHI, AE-Ribuan masyarakat padati budaya hadrat atau iringan qurban di Negeri Sepa, Kecamatan Amahai Maluku Tengah, Rabu (28/6). 

Ratusan kaum pria berkumpul. Mereka mengenakan jas hitam-hitam. Peci hitam. Dan berkaca mata hitam. Sambil bergandengan tangan, Salawat kepada Rasulullah Muhammad SAW dikumandangkan.

Tradisi yang dikenal dengan hadrat ini digelar di Negeri Sepa, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah, Rabu (28/6), untuk mengarahkan hewan qurban saat Hari Raya Idul Adha.

Uniknya di negeri dengan penduduk terbesar di Kecamatan Amahai, setiap kali lebaran Idul Adha, peserta hadrat wajib menggunakan jas, peci hitam dan celana kain hitam.

Hadrat ini hanya diwajibkan kepada lelaki, yang berusia diatas 15 Tahun. Minimal siswa SMA kelas. Peserta hadrat Laki-laki, sebagai bentuk pengakuan terhadap perjalanan Nabi Ibrahim AS, dan putra Nabi Ismail AS dalam melaksanakan qurban.

“Yang kemudian, butuh keimanan kepada Allah, kesabaran serta keikhlasan, dalam menjalankan perintah Allah, " jelas tokoh agama Sepa, Said Bubakar, kepada media ini pasca perayaan antar hewan qurban itu. 

Menurutnya, setiap barisan diisi oleh 5 hingga 8 orang. Peserta hadrat setiap tahunnya itu mencapai ratusan orang. Pelaksanaan hadrat dimulai dari pelataran masjid raya Al Falah, Negeri Sepa, bagian selatan, atau dari kawasan jalan Nunulatu, sekira pukul 15.00 WIT.

Kemudian naik ke jalan raya Silalouw, bagian timur. Setelah itu, masuk ke jalan Al Muhajirin, dan lanjut jalan Pole, jalan Nunulatu, dan kembali finish di pelataran utama masjid raya Al Falah, jalan raya Silalouw, bagian utara, sekira pukul 18.00 WIT,

Hadrat tersebut, berlangsung mengelilingi pusat negeri dengan penduduk hampir 20 ribu jiwa itu. Antusiasme warga yang turut menonton bukan hanya di Negeri Sepa sendiri namun ada juga yang berasal dari negeri tetangga. 

"Ini sudah kedua kali, saya menonton hadrat masyarakat sepa," ucap Azrul salah satu warga Kota Masohi. 

Menurut budaya antar hewan qurban unik, dimulai dari syair yang dibawakan serta sejumlah para pria yang mengenakan pakaian berjaz hitam. 

"Ini merupakan tradisi yang harus terus dipelihara, selain sebagai bentuk kebiasaan, hal ini juga dapat mempererat hubungan antar sesama," harap pria kelahiran Kota Masohi itu. (DW).

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai