AMBON,AT-Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) Maluku memutuskan untuk menjatuhkan sanksi terhadap Klub Jong Ambon Fc dan Rhony Sapulette selaku Presiden klub. Selain Sapulette, PSSI juga memberikan sanksi terhadap Gafar Lestaluhu, Mantan Pelatih Jong Ambon. Sanksi ini diputuskan dalam Kongres Biasa PSSI Maluku yang berlangsung di Natsepa Hotel, Sabtu (22/11) pagi.
Sapulette dan Jong Ambon FC dinilai melanggar Statuta PSSI, Kode Disiplin PSSI dan Regulasi Liga 4. Ia diskorsing dari aktivitas sepakbola lokal dan nasional tanpa batas waktu.

Sanksi terhadap Sapulette ini tertuang dalam Keputusan Nomor 10/XI/2025 oleh peserta Kongres.
"Apakah kita perlu menjatuhkan sanski terhadap klub Ambon dan saudara Rhony Sapulette ?” tanya Sofyan Lestaluhu, Ketua Asprov PSSI Maluku, selaku pimpinan sidang. “Setuju” teriak seluruh peserta sidang.
Menurut Sofyan, sanksi ini diberikan karena Sapulette tidak patuh dan tunduk kepada Regulasi PSSI dan Statuta PSSI.
"Saudara Sapulette dan Jong Ambon Fc diberikan sanksi pelanggaran etika sampai mereka sadar dan mengakui Statuta PSSI dan Regulasi PSSI yang lain sebagai payung hukum utama menyelesaikan sengketa di ranah persepakbolaan, " tegasnya.
Untuk Gafar Lestaluhu, tutur Sofyan, PSSI juga memberikan sanksi larangan beraktivitas di sepakbola sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
"Selain larangan beraktivitas di sepakbola, Asprov PSSI juga merekomendasi untuk lisensi milik Gafar (Lisensi B), " tegasnya.
Sofyan menerangkan, Gafar telah membuat kesalahan dengan melakukan fitnah keji terhadap Yunus Nusi, Sekjen PSSI Pusat.
"Jadi, selain sanksi, Pak Sekjen juga akan melaporkan Gafar ke pihak berwajib atas tuduhan dan fitnah terhadap pak Sekjen (Yunus Nusi). Kami tidak ingin pelatih yang tidak beretika seperti itu, makanya semua voter setuju untuk memberikan sanski kepadanya, " tegasnya.
Kongres Tahunan Asprov PSSI Maluku menghadirkan Anggota Komite Eksekutif PSSI, Achmad Riyadh, Sekjen PSSI, Yunus Nusi, Deputy PSSI, Deasy Arfianto dan Direktur Member Development PSSI, Surya Binaga.
"Jadi, yang diundang dalam kongres tahunan itu adalah voter yang mempunyai hak suara saat kongres nanti. Jumlahnya ada 17 voter, " ungkap Sofyan.
Lebih jauh dijelaskan bahwa, voter di PSSI itu adalah anggota PSSI khususnya klub di seluruh Indonesia, baik itu di Liga 1, Liga 2, Liga 3 dan Liga 4, itu berjumlah 1025, namun yang diundang dalam Kongres Tahunan PSSI itu jumlahnya bukan seperti di atas (1025), tapi yang diundang adalah peserta kompetisi Liga 1 sebanyak 18 tim, Liga 2 itu ada 16 tim, Liga 3 ada 15 tim dan tim dari Liga 4 .
"Nah, di Maluku sendiri, jumlah klub itu ada 36, tapi yang diundang sesuai Statuta PSSI terbaru adalah sebanyak 17 voter yakni empat dari Liga 4 masing-masing Tulehu Putra, Maluku Putra, Siwalima FC dan PSHL, ditambah 11 Asosiasi kabupaten/kota serta Asosiasi Futsal Provinsi dan Asosiasi Sepakbola Wanita. Kalau untuk Asosiasi Pelatih (APSSI) tidak bisa ikut karena kepengurusannya sudah selesai masa berlaku (demisioner), " beber Sofyan.
Mantan Sekjen Asprov PSSI Maluku ini menuturkan, ada beberapa agenda utama dibahas dalam kongres nanti. Pertama Laporan Aktivitas 2024-2025, Kedua rencana Program Asprov PSSI Maluku Tahun 2025-2026. Ketiga, yakni Penetapan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan serta Kelima Pencabutan Statuta lama Asprov PSSI Maluku dan pemberlakuan Statuta baru PSSI Edisi 2025
"Saya bersyukur kongres bisa berjalan sukses, lancar, dan semuanya dapat menjalankan hasil kongres," demikian Sofyan. (CAL)
Dapatkan sekarang