FaizalLestaluhu
29 Apr 2024 06:55 WIT

Rawan Bencana, Pemkot Ambon Gelar Simulasi

AMBON,AT-Pemerintah kota (Pemkot) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, menggelar simulasi penanggulangan bencana alam dan tsunami dengan melibatkan stakeholder terkait kebencanaan yakni Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), PMI, SAR, dan prajurit TNI/Polri. Simulasi itu, untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB).

Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena dalam sambutannya yang di bacakan, Asisten Administrasi Umum (III), Robert Sapulette mengatakan, Hari Kesiapsiagaan Bencana adalah momentum penting pada setiap tanggal 26 April yang diambil dari tanggal ditetapkannya Undang-Undang  Nomor 24 tahun 2007, tentang penanggulangan bencana yang merupakan salah satu sejarah penting dalam upaya penanggulangan bencana di Indonesia yang lebih baik. 

“Peringatan puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun 2024 ini merupakan kali kedelapan sejak dilakukannya pada tahun 2017 lalu. Kegiatan ini merupakan impelementasi dari arahan Presiden Joko Widodo dalam setiap penentuan rekornas penanggulangan bencana yang selalu menekankan pada kesiapsiagaan pencegahan, dan kewaspadaan masyarakat dalam mengantisipasi kejadian bencana melalui edukasi, budaya sadar bencana, dan pelatihan kebencanaan,"kata dia, saat kegiatan tersebut di Balai Kota Ambon, akhir pekan kemarin.

Menurutnya, dengan berlatih maka akan lebih siap untuk selamat dan mampu mengurangi resiko bencana.

"Karena apapun jenis bencananya tidak akan bisa diprediksi tetapi bencana adalah kejadian berulang yang dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, sekali terjadi di masa lalu maka akan bisa terjadi juga di masa depan,”ungkapnya.

Robby mengungkapkan, jika Kota Ambon sangat rentan terhadap bencana, diantaranya seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir, angin kencang, abrasi pantai, kebakaran hutan, dan pemukiman serta bencana alam lainnya.

"Apalagi yang baru saja terjadi di akhir tahun 2023 sampai pada awal tahun 2024 yaitu kemarau yang cukup panjang akibat dampak dari elnino, sehingga mengakibatkan kekeringan pada beberapa lokasi permukiman di wilayah Kecamatan Sirimau dan Kecamatan Nusaniwe,"bebernya.

Dikatakan, sebagai bentuk upaya kesiapsiagaan darurat kekeringan, Pemerintah Kota Ambon mendistribusikan air bersih pada masyarakat terdampak sebagai bentuk kerjasama Pemerintah Kota Ambon dengan Perumda Tirta Yapono.

“Hal ini menunjukkan bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama dimana lebih menitikberatkan pada paradigma penanggulangan bencana yang bersifat preventif guna meningkatnya kesiapsiagaan yang mengisyaratkan bahwa bencana kapan saja bisa terjadi,”ujarnya

Ditambahkan, upaya dan strategi penanggulangan bencana harus menyesuaikan dengan kondisi wilayah, jika tidak bisa dilakukan dengan sentralistik, sehingga dapat lebih kepada pengurangan resiko bencana berbasis komunitas.

"Dimana masyarakat sebagai komponen utama dan sumber daya utama dalam penanggulangan bencana, sehingga, masyarakat menjadi tangguh, mandiri, untuk menuju indonesia tangguh dan hebat, serta meningkatkan ketangguhan dan mengurangi resiko bencana,"terangnya.

Dirinya berharap, melalui peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana ini kedepannya dapat terus meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan juga kelembagaan, serta unsur lainnya yang tergabung dalam pentahelix sebagai upaya preventif untuk mengurangi resiko bencana.

"Diharapkan juga dapat terwujudnya ketangguhan dalam menghadapi bencana hingga akhirnya menjadi budaya dan tersistem dalam struktur kehidupan masyarakat sebagai suatu investasi yang sangat bernilai”, harap Sapulette.

Sekretaris BPBD Kota Ambon, Frits Tatipikalawan mengaku, melakukan simulasi penanggulangan bencana dilakukan secara kolaboratif dengan BMKG dan OPD-OPD lainnya. 

"Tujuan kegiatan tersebut adalah dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2024,"ujarnya.

Tatipikalawan menjelaskan, bahwa pada tahun 2023, BPBD Kota Ambon telah melaksanakan survei kesiapsiagaan, pemasangan rambu evakuasi, dan penyusunan dokumen rencana kontingensi terkait banjir bandang di Kota Ambon. Hal tersebut dilakukan bersama OPD-OPD terkait dan BMKG.

"Dalam tahun 2024, BPBD Kota Ambon mendapatkan bantuan berupa penambahan 300 rambu evakuasi, sistem informasi tsunami yang akan dipasang di 6 lokasi, pembangunan gedung baru untuk BPBD, serta proses bantuan 1 unit ambulance yang akan dihibahkan ke salah satu rumah sakit di Kota Ambon,"bebernya.
Kendati demikian dia menyebutkan, bahwa enam lokasi yang akan dilengkapi dengan rambu evakuasi pertama adalah Desa Batu Merah, Kelurahan Rijali, Kelurahan Waihaong, Honipopu, Wainitu, dan Desa Poka. (M02/M05)

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai