Puluhan Tahun Tak Diperbaiki, Warga Dusun Ani Tanam Pohon Kelapa di Jalan Rusak
Warga Dusun Ani tanam pohon kelapa dan pala sebagai bentuk protes karena jalan tak kunjung diperbaiki---Istimewa.
FaizalLestaluhu
08 Jun 2023 10:39 WIT

Puluhan Tahun Tak Diperbaiki, Warga Dusun Ani Tanam Pohon Kelapa di Jalan Rusak

AMBON, AT-Tak ujung diperbaiki selama 30 tahun, warga Dusun Ani, Desa Loki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) terpaksa tanam pohon kelapa dan pala di jalan rusak. Ini bentuk protes dan rasa kekecewaan mereka terhadap kondisi jalan yang tidak pernah diperbaiki dan membahayakan pengguna jalan. 

Jalan sepanjang kurang lebih 20 kilometer di desa itu rusak berat karena belum diaspal hingga detik ini.  Selama bertahun-tahun, jalan rusak tersebut tak pernah diperbaiki oleh pemerintah kabupaten setempat.

Sejumlah warga di sekitar lokasi menyebutkan, pembahasan mengenai jalan rusak setiap tahun sudah disampaikan kepada anggota dewan maupun pemerintah kabupaten. Namun, hingga saat ini, tak kunjung dibenahi. 

La Ode Muhammad, salah seorang warga Dusun Ani, mengungkapkan, kondisi jalan yang mirip kubangan sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Banyak pengendara motor dan sepeda terjebak di dalam lubang yang berlumpur. Apalagi saat ini sudah musim hujan, jadi kalau tidak hati-hati, pengendara bisa jatuh. 

“Warga menanam pohon kelapa dan pala di jalan itu, agar pemerintah punya perhatian sehingga jalan tersebut bisa diperbaiki secepatnya," ungkapnya kepada media ini, Kamis (8/6). 

Ode berharap, pemerintah segera tanggap dan membenahi kondisi jalan yang rusak.

"Kerusakan jalan memang sudah lama dan hampir 30 tahun sejak kabupaten ini masih menjadi bagian dari Kabupaten Maluku Tengah. Setelah SBB dimekarkan, kondisinya masih tetap sama. Warga resah karena belum ada tanda-tanda akan dibenahi, makanya mereka melakukan protes dengan cara seperti itu (tanam pohon)," beber Ode. 

Lebih jauh dikatakan, jalan di desa Loki itu menjadi akses utama yang menghubungkan dusun Dusun Katapang, Jakarta Baru, Ani, Olas, Tanah Goyang, Laala hingga Dusun Siaputih, termasuk jalan utama ke desa-desa tetangga. Tapi, kami heran pemerintah tidak memperhatikan masalah yang kami hadapi. 

"Itu jalan utama yang sering dilalui masyarakat dalam mencari nafkah. Warga sangat kesal sekali, karena jalan yang rusak ini sudah sering memakan korban. Banyak pengendara motor yang kecelakaan di jalan ini. Jadi mereka protes," ucapnya. 

Padahal, terang Ode, aktivitas perekonomian masyarakat dapat maju dan berkembang salah satunya jika ditopang dengan insfratruktur jalan yang bagus dan memadai.

"Kami berharap, Pemkab SBB segera memperbaiki kondisi jalan yang rusak parah tersebut agar korban kecelakaan tidak semakin bertambah dan aktivitas masyarakat juga tidak terganggu. Mohon jalan ini segera diperbaiki," pinta dia.

Kalau tidak ada aksi nyata dari Pemkab, imbuh Ode, maka ia bersama warga lainnya akan melakukan aksi yang sama dan meminta presiden (Jokowi) untuk turun dan melihat kondisi jalan disini.

" Kan kasihan, jalan ini akses utama masyarakat. Hasil bumi, hasil sawah ataupun tambak, semua diangkutnya lewat sini. Kalau jalannya rusak pastinya masyarakat kesulitan dalam mengangkut hasil panennya. Apalagi kalau lagi musim hujan. Kami tidak minta apa-apa, kami hanya ingin jalan di desa kami diperbaiki, biar perekonomian kami lancar dan tidak ada lagi yang mengalami kecelakaan, kasihan masyarakat," demikian Ode.(CAL) 

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai