AMBON,AT.--Prostitusi terselubung masih terjadi di eks lokalisasi Tanjung Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Hampir setiap hari ada lelaki hidung belang datang melampiaskan syahwat.
Warga mengetahui hal itu. Tak tahan dengan kondisi itu, mereka akhirnya melaporkan kepada Pemerintah Kota Ambon.
Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena mengatakan, Pemkot akan segera melaksanakan dan menindaklanjuti laporan tersebut, agar warga sekitar tidak terganggu lagi.
“Kita segera menindaklanjuti persoalan tersebut, supaya warga sekitar tidak terganggu lagi,” kata dia kepada wartawan seusai pelaksanaan program Wajar di Balai Kota, Jumat (13/1).
Wattimena menegaskan, pihaknya telah berkomitmen agar prostitusi terselubung tersebut bisa dihentikan. “Pemkot hingga kini masih berkomitmen untuk menghentikan segala bentuk praktek prostitusi di Kota Ambon. Apalagi di Tanjung Batumerah,” tegas dia.
Menurutnya, bekas lokalisasi Tanjung Batumerah telah resmi ditutup pada 2020 oleh Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy. Tetapi, prostitusi di tempat itu tidak pernah berhenti.
Diduga masih ada oknum yang melakukan prostitusi secara tersembunyi.
"Kita bersama Polresta akan kembali menertibkan bekas lokalisasi itu. Namun yang terpenting harus juga didukung oleh masyarakat,"tandas mantan Sekretaris DPRD Provinsi Maluku.
Sementara itu, Kapolresta Ambon dan Pulau ease, Kombes Pol. Raja Arthur Lumongga Simomara menambahkan, pihaknya juga akan membantu Pemkot dalam penyelesaian keluhan atau aspirasi warga tersebut.
"Kita akan back-up pemerintah. Kita juga akan memberikan input informasi dan hal-hal yang bersifat Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat),”kata dia.
Perwira dengan tiga melati di pundaknya ini memastikan, bantuan tersebut tetap diberikan, namun harus ditelaah terlebih dahulu agar pihaknya tidak salah dalam mengambil tindakan dan tanggung jawab.
“Yang pasti kita akan membantu, tetapi akan dilihat siapa yang memiliki tanggung jawab penuh. Kalau Pemkot maka permohonan untuk meminta bantuan pengamanan kita akan bantu,”pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, laporan adanya aktivitas prostitusi terselubung di bekas lokalisasi tersebut sudah pernah ditertibkan oleh Pemerintah Kota Ambon, Oktober 2022 lalu. Saat itu Asisten II Sekkot Ambon, Fahmi Salatalohy bersama Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol PP) meninjau tempat itu.
“Kita lakukan pendekatan persuasif untuk mengimbau dan mengajak oknum – oknum masyarakat maupun pendatang disana agar berhenti melakukan prostitusi terselubung karena lokalisasi itu sudah resmi ditutup oleh Pemkot,”kata Penjabat Wali Kota saat itu.
Dikatakan, selain melakukan pendekatan persuasif dengan warga sekitar, tim yang dipimpin Asisten II itu akan melakukan razia.
"Kita terus upayakan sehingga tidak ada lagi praktek prostitusi di kawasan itu. Kita razia dan jika kedapatan maka sudah pasti akan kita berikan sanksi sesuai dengan aturan yang ada,"tandasnya.
Sementara itu, Asisten II Sekretaris Kota, Fahmi Sallatalohy mengungkapkan, pihaknya telah turun ke Tanjung Batumerah untuk memastikan laporan masyarakat.
“Bersama SatPol PP, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa kami turun ke lokasi, namun rupanya informasi telah bocor, sehingga praktek prostitusi tidak kami temui di sana,” bebernya.
Mantan Kadis Pendidikan ini mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat dan mengidentifikasi rumah – rumah warga yang dicurigai sebagai lokasi prostitusi terselubung.
Lebih lanjut, Fahmi mengatakan, akan berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk pelaksanaan operasi yustisi di eks lokalisasi Tanjung Batu Merah.
“Nanti kita akan lakukan operasi yustisi dalam waktu dekat bersama kepolisan,” pungkasnya. (AHA)
Dapatkan sekarang