SAUMLAKI, AT- Deklarasi Pemilu Damai dan Doa bersama di kepulauan Tanimbar diikuti oleh seluruh unsur, mulai dari pihak eksekutif, legislatif, yudikati, 18 Partai Poitik, maupun seluruh ormas yang terlaksana di Bundaran Patung Soekarno Saumlaki, (12/09/23).
Seruan pemilu damai oleh KPU Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) diharapkan menjadi sarana integrasi bangsa dengan menghindri hoax, politik uang dan tepis ujaran kebencian serta tidak memainkan politik yang berbaur sara.
Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar Ruben B. Moriolkossu, mengatakan; Deklarasi Pemilu Damai 2024 ini sebagai bagian dari upaya mencegah, meningkatkan aspek keamanan dan ketertiban masyarakat. Sebab keamanan Pemilu tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara ataupun peserta Pemilu, tapi butuh peran aktif seluruh lapisan masyarakat.
“Sikap dan perilaku netralitas aparat penegak hukum juga sangat diperlukan untuk menciptakan pemilu damai,” kata Moriolkossu.
Dia tidak menampik jika perbedaan dalam Pemilu tidak dapat dihindari. Tinggal bagaimana perbedaan tersebut bisa dijadikan sarana pendewasaan kehidupan sosial politik dan demokrasi modern, terutama dalam mensikapi keberagaman dan perbedaan pandangan agar terhindar dari konflik perpecahan. Berbagai ujaran kebencian marak bertebaran di media sosial.
Sehingga kesepakatan ini tidak hanya sebatas seremoni penandatanganan poin deklarasi saja, tapi harus diketahui dan dimengerti betul apa yang menjadi isi deklarasi dan bersama-sama bisa mematuhi serta menjalankannya.
Menurutnya, pemilu tidak hanya menjadi ajang perebutan kekuasaan, tapi juga adu gagasan serta visi demi memajukan bangsa ini. Jadi siapa pun yang nanti terpilih adalah pemimpin terbaik dan bagian dari bangsa ini. Lebih lanjut, orang nomor satu di Kabupaten Kepulauan Tanimbar ini mengajak masyarakat dan seluruh elemen untuk menjaga kesatuan dan persatuan.
“Perbedaan pilihan dan pandangan politik pasti ada, tapi persatuan dan kesatuan tetap harus diutamakan,” tandasnya.
Seiring dengan itu, ia juga berpesan untuk bersama-sama membangun sinergitas yang baik antar institusi pemerintahan, penyelenggara pemilu, maupun masyarakat. Harus ada langkah taktis untuk menekan dan menangkal peredaran konten sesat, hoaks dan ujaran kebencian dengan memperkuat literasi masyarakat akan nilai-nilai kesantunan, nilai-nilai demokrasi, termasuk hal-hal yang mengarah pada politik identitas, terutama di kalangan pemilih pemula.
“Kita jaga Pemilu 2024 ini agar tidak melahirkan perpecahan yang itu akan berdampak pada kemunduran atau bahkan mengancam kemajuan demokrasi yang telah dirasakan selama ini,” tegasnya.
Senada dengannya, Ketua KPU KKT Regen Lartutul, menjelaskan kegiatan ini penting diselenggarakan karena pemilu merupakan sarana kedaulatan rakyat, sarana integrasi bangsa dan nasionalisme bangsa yang ini tidak terbentuk dari hemoginitas melainkan perbedaan, kemajemukan, dan pluralitas. Menurutnya, perbedaan politik dan perbedaan pilihan adalah hal yang wajar.
“Wajar ada perbedaan politik di masyarakat kita. Pemilih memiliki hak kekebebasan untuk memilih. Sehingga melalui momen ini, mari kita wujudkan bersama-sama integritas bangsa melalui Pemilu 2024,” ungkapnya. (MAL)
Dapatkan sekarang