Penurunan Stunting Jadi Fokus Pemneg Laha
Sekretaris Negeri Laha, Fahmi Mewar saat memberikan nutrisi kepada ibu hamil di Kantor Negeri Laha, kemarin---Istimewa.
FaizalLestaluhu
05 Jul 2023 20:59 WIT

Penurunan Stunting Jadi Fokus Pemneg Laha

AMBON, AT—Kurangnya asupan gizi yang diperoleh balita sejak awal usia kandungan (9 bulan 10 hari) sampai dengan usia dua tahun tentunya sangat berdampak pada stunting. Pasalnya, tinggi rata – rata anak kurang dari anak seusianya.

Olehnya itu, untuk mendukung program Pemerintah Pusat dalam menurunkan angka stunting, Pemerintah Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon akan lebih fokus untuk menangani stunting. 

Sekretaris Negeri Laha, Fahmi Mewar kepada media ini, Rabu (5/7) mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia terhadap percepatan penurunan stunting di Indonesia telah tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. 

“Hal inilah yang  menjadi fokus utama Pemerintah Negeri Laha untuk mencegah angka stunting yang terjadi, “ kata Fahmi. 

Kata Fahmi, penyebab  utama stunting adalah asupan gizi yang kurang mencukupi kebutuhan anak, pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyesui.

"Bukan hanya itu, buruknya sanitasi lingkungan tempat tinggal seperti kurangnya sarana air bersih dan tidak tersedianya sarana MCK yang memadai serta keterbatasan akses fasilitas kesehatan yang dibutuhkan bagi ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Semua itu faktor terjadinya stunting, " jelasnya. 

Dengan demikian, kata dia, dampak pada anak akan terlihat pada jangka pendek. Dimana pertumbuhan fisik yaitu tinggi badan anak dibawa rata – rata anak seusianya. Selain itu, dalam situasi tersebut akan memberikan dampak pada perkembangan kognitif dikarenakan terganggunya perkembangan otak sehingga dapat menurunkan kecerdasan anak. 
Sedangkan untuk jangka panjang, stunting akan menyebakan anak menjadi rentan terjangkit  penyakit seperti penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas di usia tua.

"Karena itu, sebagai bentuk perhatian dan dukungan terhadap pencegahan stunting, Pemerintah Negeri Laha bekerja sama dengan Puskesmas Tawiri untuk mengidentifikasi stunting secara berkala," ulasnya. 

Lebih jauh dikatakan, solusi untuk mencegah stunting adalah memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan, memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala, mengkonsumsi secara rutin Tablet tambah Darah (TTD), dan memberikan MPASI yang begizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan.

“Selain program lain, stunting merupakan program prioritas Pemerintah Negeri Laha sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Olehnya itu, kami sangat berharap agar sinergitas dan kerja sama berbagai sektor dapat dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Kota Ambon terkhususnya di Negeri Laha,“ tandasnya. (AKS)

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai