Pemkot Ambon Minta Tambahan Vaksin Rabies
FaizalLestaluhu
13 Jul 2023 06:27 WIT

Pemkot Ambon Minta Tambahan Vaksin Rabies

AMBON,AE.-Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, telah melakukan penyuntikan terhadap ratusan anjing di Kota Ambon. Penyuntikan itu terus dilakukan sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Namun penyuntikan itu sementara dihentikan lantaran stok vaksin rabies sementara habis.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Kota Ambon, Faizal Hasan menyampaikan, stok vaksin rabies di Kota Ambon tidak mencukupi. 

"Stok vaksin rabies bagi hewan tidak sebanding populasi hewan peliharaan pembawa rabies khususnya anjing yang populasinya mencapai 8.000 hingga 10.000 ribu ekor di Kota Ambon," kata dia kepada media ini di Ambon, kemarin. 

Dijelaskan, Tahun 2023, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Ambon, hanya menganggarkan 1.400 vaksin rabies untuk digunakan. 

"Sebenarnya jumlah yang dianggarkan ini tidak mencukupi, hanya saja pemintaan ini kami sesuaikan dengan anggaran yang ada di Pemerintahan Kota (Pemkot) Ambon,"  terangnya.

Menurutnya, selain stok yang dianggarkan oleh Pemkot, pihaknya juga telah mengajukan permintaan ke Pemerintah Provinsi Maluku.

"Kemarin kita melakukan permintaan dari Pemerintah Provinsi ada sekitar 600. Itu karena darurat, ada kasus rabies di Passo dan Lateri, sehingga kita langsung turun," tuturnya. 

Diakui, stok yang dianggarkan oleh Pemkot Ambon, akan digunakan untuk anjing yang benar-benar belum pernah disuntik vaksin rabies, sehingga yang sudah pernah divaksin 1 kali itu dibiarkan saja dulu. Karena lebih fokuskan untuk anjing yang belum pernah divaksin. 

"Idealnya untuk anjing itu, harus vaksin setiap tahun 1 kali, cuman vaksin yang kita gunakan sekarang ini bagus. Mereknya Nobivac yang dikirim lansung dari Belanda, sehingga vaksin tersebut bisa bertahan hingga dua tahun baru disuntik kembali," bebernya. 

Ditegaskan, seharusnya setiap anjing itu harus diberikan vaksin rabies sebanyak 3 kali. 

"Karena ketika sudah 3 kali vaksin maka dalam tubuh anjing tersebut telah terbentuk kekebalan rabies. 
Beberapa tahun lalu, kita pernah ambil sampel dan ditemukan anjing yang sudah divaksin 3 kali maka 100 persen kekebalan untuk rabiesnya sudah aman," tandasnya.

Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena mengungkapkan, pihaknya kini terus berupaya untuk mengantisipasi dan menekan tingginya kasus rabies melalui gigitan anjing.

"Kita sementara ini serius untuk melakukan antisipasi rabies. Kenapa karena sesuai laporan dalam enam bulan terakhir kasusnya lumayan naik," kata dia, kepada wartawan seusai menghadiri rapat paripurna dikantor DPRD Kota Ambon, Senin (3/7).

Menurutnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pertanian (Distan) Kota Ambon, kini telah mengidentifikasi wilayah yang dianggap rawan rabies untuk dicegah.
"Sudah kami perintahkan Dinas Kesehatan Dinas Pertanian turun ke sana (daerah yang rawan rabies-red), untuk suntik atau vaksin seluruh anjing yang ada dikawasan itu," terangnya.

Dikatakan, langkah antisipasi dilakukan sejak dini setelah ada laporan dari masyarakat.
"Begitu ada laporan dari masyarakat kalau ada anjing yang diduga rabies maka tim langsung bergerak. Untuk antisipasi dengan cara suntik atau divaksin," jelasnya.

Ditegaskan, tidak semua warga yang meninggal akibat rabies.

"Jangan kita mendramatisir sesuatu yang pada akhirnya menimbulkan keresahan dimasyarakat. Kalau orang meninggal rabies itu cirinya beda dengan orang meninggal karena sakit atau sebagainya. Kemudian anjing rabies itu begitu dia gigit manusia maka tidak mungkin langsung meninggal dunia,"paparnya.

Selain itu dirinya mengimbau, masyarakat terutama yang memelihara anjing untuk segera melaporkan kepada Pemerintah Kota, untuk dilakukan antisipasi.

"Kalau ada yang digigit silahkan beritahu atau laporkan ke Puskesmas terdekat, biar ditangani manusianya maupun anjingnya. Kemudian warga agar jangan panik, sebab Pemerintah Kota juga terus berupaya untuk menangani hal itu," terangnya.

Disinggung soal stok vaksin rabies, Wattimena mengaku, sesuai laporan dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian, stok vaksin rabies di Kota Ambon tercukupi.

"Kita masih punya stok vaksin rabies. Kalau habis kan tinggal kita minta dari Pemerintah pusat,"tandasnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Ambon, melalui Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Ambon, Rems Tale mengungkapkan, sejak Januari hingga  saat ini terdapat ratusan warga Kota Ambon, digigit anjing rabies.

"Sesuai laporan dan catatan sejak Januari sampai Juni 2023 ini, ada sekitar 330 warga Ambon jadi korban gigitan anjing rabies di Kota Ambon," kata dia. 

Menurutnya, dari 330 angka kasus tersebut, empat orang diantaranya telah meninggal dunia.

"Untuk korban meninggal dunia sendiri akibat gigitan anjing rabies itu ada sekitar empat orang. Bulan Juni ini tidak ada korban meninggal,"jelasnya.

Dikatakan, untuk mencegah dan menekan kasus tersebut, Dinas Kesehatan bersama Dinas Pertanian Kota Ambon, telah memberikan vaksin anti rabies kepada ratusan ekor anjing di Kota Ambon.

"Sejauh ini, kami (Dinkes-red), dan Dinas Pertanian sudah menyuntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) 184 ekor hewan terutama anjing. Anjing yang kita suntik itu, merupakan peliharaan warga," terangnya.

Diakui, vaksin anti rabies itu merupakan vaksin yang digunakan utuk mencegah infeksi dari virus rabies.

"Untuk stok vaksin rabies sendiri di Kota Ambon, masih aman. Kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah penularan virus rabies ini,"tegasnya.

Olehnya itu, dirinya berharap, agar warga juga memberikan dukungan kepada Pemerintah untuk sama-sama memerangi hal tersebut.

"Yang paling penting ini dukungan warga, sebab percuma saja kita buat tapi kalau tidak didukung oleh warga ya sama saja. Padahal ini untuk kebaikan kita bersama," pungkasnya.(AHA)

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai
Lihat Juga