AMBON,AT-Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, terus berupaya menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan bagi masyarakat melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon, Ronald Hanok Lekransy mengatakan, kegiatan ini seperti biasa, akan kembali digelar Selasa (13/8) hari ini, di depan pelabuhan Enrico, jalan Pantai Mardika
"Pemkot melalui OPD terkait terutama Dinas Perindag, dan Pertanian Ketahanan Pangan, melaksanakan Gerakan Pangan Murah, setiap pekan terutama hari Selasa, yang mulai pada pukul 07.30 WIT," ungkapnya kepada wartawan di Balai Kota, Senin (12/8).
Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu implementasi strategi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan menjaga daya beli masyarakat tetap terjangkau atas kebutuhan pangan yang mengalami kenaikan harga.
"Intervensi ini akan dikoordinasikan oleh OPD Teknis dengan menjual bahan kebutuhan pangan yang lebih murah, dibandingkan harga pasar," terangnya.
Bahan Pangan yang akan akan dijual antara lain, beras premium Rp. 65.000/5kg, Beras SPHP Rp. 60.000/5 Kg, Telur Ayam Rp.55.000/Rak, Minyak Goreng Rp. 14 000/Botol, Bawang Merah Rp. 25. 000/Kg, Bawang Putih Rp. 30.000/Kg, Sayur Sawi/Bayam/Kangkung Rp. 6.000/ikat, Cabe keriting Rp. 35.000/Kg, Cabe rawit Rp.40.000/kg dan Ikan Rp 15.000/kg/Tumpukan.
"Pemerintah berharap masyarakat memperoleh manfaat melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) ini, karena ada upaya stabilitas pasokan dan harga pangan," ujarnya
Lekransy menegaskan, Pemkot terus mengupayakan agar kegiatan ini berlangsung secara berkelanjutan.
"Untuk itu Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ambon terus berkoordinasi dengan semua pihak sehingga ketersediaan dan harga pangan tetap terkendali," pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku di 3 kabupaten/kota, pada Juni 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,63 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,00 pada Juni 2023 menjadi 107,78 pada Juni 2024.
“Pada Juni 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi Maluku sebesar 3,63 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,78. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 4,49 persen dengan IHK sebesar 109,10 dan terendah terjadi di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 2,36 persen dengan IHK sebesar 105,57,” kata Kepala BPS Maluku, Maritje Pattiwaellapia dalam keterangannya di Ambon belum lama ini.
Menurutnya, tingkat inflasi m-to-m sebesar 1,33 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 2,03 persen.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 10 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 6,10 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,79 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,59 persen; kelompok kesehatan sebesar 4,74 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,89 persen; kelompok transportasi sebesar 2,77 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,68 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,44 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,81 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,32 persen,” pungkasnya. (Ars)
Dapatkan sekarang