Pemkab SBT Bakal Sosialisasi Soal Hilirisasi Sagu, Alkatiri : Kita Harus Dekati Industri
FaizalLestaluhu
19 Aug 2025 21:12 WIT

Pemkab SBT Bakal Sosialisasi Soal Hilirisasi Sagu, Alkatiri : Kita Harus Dekati Industri

Pemkab SBT Bakal Sosialisasi Soal Hilirisasi Sagu ke Masyarakat:Kita Harus Dekati Industri

BULA,AT-Pemerintah kabupaten Seram Bagian Timur(SBT) dalam waktu dekat bakal melakukan sosialisasi teentang program Hilirisasi kepada masyarakat di daerah tersebut.

Bupati SBT Fachri Husni Alkatiri mengatakan, akan menentukan waktu melakukan sosialisasi kepada masuarakat soal program hilirisasi sagu tersebut. Kata dia,lahan hutan sagu bakal di tata menjadi kebun. 

"Kita akan bicara tentang lahan-lahan yang sebelumnya tumbuh pohon sagu yang kemudian sudah berubah yah kita ganti di lahan yang lain. Yang jelas sagu ini sudah terbukti,tidak tanam saja dia tumbuh di tanah kita. Nah kalau kita buka lahan baru untuk tanam, saya yakin akan bagus," ungkap Fachri kepada wartawan, kemarin. 

Fachri menambahkan, dirinya mengatakan sistem untuk penebangan pohon Sagu juga tidak sembarangan dan asal-asalan. Namun pakai metode tebang pilih.

"Kalau kedepan Allah mudahkan program ini jalan. Tiba-tiba kalau ada kebutuhan produksi yang tinggi  sementara lahan yang harus kita tebang itu tidak banyak jumlahnya, kota bisa ngambil dari Papua,karena samgat dekat,"jelasnya.

Pihaknya juga mengaku, akan mengatur tentang kepemilikan lahan Sagu yang dimiliki masyarakat. "Perusahaan kedepan harus punya stok cukup lahan sagunya supaya kapanpun produksi bisa tetap jalan. Kita akan atur kepemilikan itu lahan sagu, apakah kita rubah dalam bentuk saham milik masyarakat di perusahaan. Masyarakat harus menjadi yang paling merasakan dampak positif program ini,"tuturnya.

Fachri menambahkan, potensi alam yang berlimpah ini harus dikelola dengan baik,sehingga berdampak positif kepada masyarakat. 

"Ada data di kita, coba nanti di cek lagi, itu kalau tidak salah dalam sebulan itu ada kirang kebih ratusan batang pohon sagu yang mati tanpa bisa dikelola. Karena kita masih pakai pendekatan kelola secara tradisional. Ini rugi kalau kita biarkan, kita harus dekati industri, supaya semua bisa maksimal," pungkasnya.(Jamal) 

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai