MASOHI, AT. - Hadiri panas gandong Negeri Seith dan Negeri Ouw, Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah Rakib minta budaya pela gandong kuatkan ikatan persaudaraan. Senin (26/8).
Sahubawa mengatakan panas pela bukan sebuah tradisi, tetapi merupakan simbol persaudaraan yang kokoh antara negeri, terutama, Negeri Seith dan Negeri Ouw, yang telah terjalin sejak lama dan diwariskan dari generasi ke generasi.
"Tradisi ini adalah cermin dari kekayaan budaya Maluku yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan saling menghormati," ujarnya.
Dikatakan Sahubawa sebagai bagian dari masyarakat adat, semua patut berbangga karena masih dapat melestarikan dan merayakan tradisi seperti panas gandong ini.
Pasalnya kegiatan ini bukan hanya sekedar seremoni, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga hubungan persaudaraan, perdamaian, dan kerukunan antar-negeri.
Melalui panas Glgandong, semua dapat semakin mempererat tali persaudaraan, memperkuat rasa kebersamaan, dan membangun masa depan yang lebih harmonis dan sejahtera bagi seluruh masyarakat di Negeri Seith, Negeri Ouw, dan Maluku Tengah pada umumnya.
Sahubawa berpesan agar terus dilakukan pemberdayaan kepada generasi muda sebagai penerus tradisi dan budaya. Oleh karena itu, guna mendorong para orang tua dan tokoh masyarakat untuk terus memberikan pemahaman dan pendidikan yang baik kepada anak-anak kita tentang pentingnya tradisi seperti panas gandong ini.
"Nilai-nilai positif dari tradisi ini akan terus terjaga dan diwariskan ke generasi berikutnya. Mari kita bersama-sama menjaga dan merawat apa yang telah diwariskan oleh leluhur, untuk Maluku Tengah yang lebih damai, rukun, dan sejahtera," ajak Sahubawa.
Dapatkan sekarang