Murad Ismail Komitmen Wujudkan Maluku Maju
FaizalLestaluhu
14 Oct 2024 06:24 WIT

Murad Ismail Komitmen Wujudkan Maluku Maju

AMBON,AT-Siapa yang tidak kenal dengan nama Irjen Pol (Purn) Murad Ismail (MI), salah satu putra terbaik Provinsi Maluku yang kariernya mentereng di Kepolisian Republik Indoesia (Polri).

Jauh sebelum memimpin Maluku, sebagai Gubernur periode 2019-2024, nama Murad Ismail sudah dikenal dikalangan luas mulai dari Maluku hingga secara nasional sebagai petinggi Polri.

Pernah menjabat sebagai Kapolda Maluku kurang lebih dua tahun, Murad dikenal sebagai sosok pimpinan yang tegas dan loyal, serta mampu membuat penerimaan anggota Polri di Maluku berjalan tanpa adanya pungli. Hal ini dsampaikan Calon Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutannya saat menghadiri kegiatan konsolidasi internal dan pendidikan politik DPC Partai Demokrat Maluku Tengah, di Lounusa Beach, Sabtu, 12 Oktober 2024.

"Selama sata jadi Kapolda Maluku kurang lebih dua tahun, masuk polisi gratis. Tidak ada istilahnya bayar-bayar. Saya kasih tahu anak buah saya, siapa berani terima duit saya potong tangannya," kenang Murad.

Menurut Murad, hal itu ia lakukan karena dirinya sangat ingin putra-putri Maluku bisa menjadi abdi negara khususnya polisi dengan hasil murni tanpa adanya bayar membayar melalui calo dan sejenisnya.

"Kalau masuk polisi pakai bayar, mungkin orang Maluku tidak ada yang jadi polisi. Sebab  orang Maluku adalah petani dan nelayan, pasti tidak mampu membayar calo hingga ratusan juta," ujarnya.

"Kalau masuk polisi pakai bayar, maka yang bisa masuk polisi, adalah mereka yang orang tuanya punya latar belakang pengusaha, dan sebagian besar bukan orang Maluku. Makanya saya tegas soal itu, dan terbukti di jaman saya jadi Kapolda banyak orang Maluku asli yang masuk polisi tanpa uang," paparnya.

Setelah menjadi Kapolda Maluku, lanjut Murad, ia kembali dipercaya untuk menduduki jabatan Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri.

"Setelah saya jadi Dankor Brimob saya melihat Maluku itu dari Jakarta, Maluku ini bangsa kaya kok termiskin nomor tiga dari bawah," ujarnya.

Dijelaskan Murad, saat menjabat Dankor Brimob, ia mengelola APBN sebanyak 10 triliun per tahun. Angka itu terbilang sangat tinggi jika dibandingkan dengan APBD Maluku 3,2 triliun tahun 2019.

"Jaman saya Gubernur 2019 baru APBD Rp 3.2 triliun. Sebelumnya itu 2,8 atau 2,4 Triliuan. Baru APBD-nya Rp 3,2 triliun itu belanja pegawainya 40 persen, jadi sudah tinggal 1,8 triliun," ujarnya.

Meski memiliki jabatan bagus, lanjutnya, tapi ia rela meninggalkannya untuk kembali ke Maluku mencalonkan diri sebagai Gubernur dengan tujuan membangun  "Bumi Raja-Raja".

"Padahal waktu itu saya masih kurang lebih dua tahun baru pensiun, dan bintang tiga saya sudah turun. Tapi saya tetap memilih pulang membangun Maluku, dan tinggalkan semua itu," terangnya.

"Saya sampai dihubungi sama Kapolri Waktu itu Pak Tito Karnavian, beliau katakan bang tolonglah bantu saya sampai 2019. Sebab waktu itu saya pensiun masih Oktober 2019. Tapi saya sudah mundur 1 Januari 2018, jadi masih ada 20 bulan lagi," ungkapnya.

Langkah mundur dari Polri, lanjut Murad, karena ia berpikir kalau dirinya tidak pulang ke Maluku, maka ia adalah salah satu orang Maluku yang paling berdosa di hadapan Allah SWT Tuhan yang maha kuasa. 

"Sebab segala kelebihan yang diberikan kepada saya kok saya tidak balik bangun Maluku. Sekarang saya mau tanya kepada kita semua, ada gak orang Maluku yang sudah kaya di Jakarta, di luar negeri mau pulang bawa duitnya balik di Maluku, kalau ada sekarang saya mundur dari pencalonan ini," tegasnya.

Lebih lanjut, Murad mengaku, keputusannya pulang ke Maluku lantaran mempertimbangkan jaringanya yang begitu besar di skala nasional.

"Semua pimpinan partai kecuali yang tentara, semua ajudannya dari resimen tiga pelopor, saya punya anak buah. Begitu juga dengan 80 persen menteri. 
Saya pikir dengan netrworking ini saya bisa bangun Maluku, ternyata susah bangun Maluku, kita kerja baik saja dihina, apalagi kita kerja tidak baik," tambahnya.

Murad menambahkan, lima tahun jadi Gubernur, ia bersumpah belum pernah minta APBD satu persen pun untuk pribadi.

"Kalau saya cari cari mungkin Maluku tidak WTP selama lima tahun. Saya bukan orang susah," ujarnya.

Terkait niatnya maju untuk kedua kalinya di Pilgub Maluku, Murad mengaku telah berbicara dengan istrinya Widya Pratiwi sebelum Pemilihan Legislatif Februari 2024 lalu.

"Saya pernah ngomong sama istri saya kalau kamu punya suara dalam Pileg DPR RI tidak sampai 100 ribu, kau jangan mimpi saya jadi Gubernur Maluku lagi. Karena komitmen istri saya berhasil mendapatkan suara 170 ribu, akhirnya saya mau tidak mau, suka tidak suka harus lanjutkan pembangunan ini lima tahun ke depan guna mewujudkan Maluku Maju," tutupnya.

Untuk diketahui, Murad Ismail merupakan calon Gubernur Maluku nomor urut dua. Ia menggandeng Michael Wattimena sebagai calon Wakil Gubernurnya.

Pasangan dengan akronim 2M itu diusung sejumlah partai politik yang tergabung dalam koalisi Maluku Maju, yakni Golkar, PAN, Demokrat, PKB, PKS,  PBB dan Partai Ummat.(Nal)

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai