AMBON,AT-Legenda Timnas Indonesia, Imran Nahumarury, akhirnya lulus kursus pelatih lisensi AFC Pro. Pelatih kelahiran Tulehu ini akan fokus untuk menukangi Malut United di Liga 1 2024/2025.
Pria yang akrab disapa Im ini memang di awal kariernya sempat menukangi beberapa klub Indonesia, sebut saja PSIS Semarang, PSIM Jogjakarta dan saat ini ia lebih memilih fokus melatih tim asal Ternate, Malut United.
Kepada Ambon Terkini.Id, Imran Nahumarury mengaku, sejak mengikuti kursus kepelatihan AFC Pro 2022 lalu, akhir bisa lulus hari ini.
"Ada sekitar sekitar delapan modul yang harus diselesaikan oleh setiap pelatih. Dan Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan modul itu," ungkap Nahumarury via ponsel, Selasa (9/7).
Nahumarury mengaku, ada beberapa modul yang harus mereka selesaikan di beberapa negara.
"Jadi kursus AFC Pro ini bukan hanya di Indonesia saja, tapi mereka juga menyelesaikan modul 7 dan 8 di Turki. Sementara modul 1 sampai 6 diselesaikan di Indonesia, " ungkapnya.
Nahumarury pun bersyukur karena dari 24 peserta mengikuti kursus tersebut, ia berhasil lulus.
"Jadi, ada 24 peserta yang mengikuti kursus kepelatihan lisensi AFC Pro. Mereka adala Agus Sugeng Riyanto, Bima Sakti Tukiman, Eko Purdjianto, Fakhri Husaini, Firmansyah, Francis Wewengkang, Syamsuddin Battola, dan Hendri Susilo, Jafri Sastra, Kartono Pramdhani, Kas Hartadi, Lukas Torona Tumbuan, dan Zein Al Haddad, Mahruzar Nasution, Miftahudin, Muhamad Yusuf Prasetiyo, I Putu Gede, Rasiman, Ricky Nelson, Yopie Riwoe, Sudirman, Uston Nawawi, M. Yogie Nugraha, dan Imran Nahumarury. Saya dinyatakan lulus, namun ada juga yang tidak lulus dan harus mengulang lagi," beber Nahumarury tanpa menyebutkan nama pelatih yang tidak lulus.
Nahumarury mengungkapkan, program kursus kepelatihan AFC Pro merupakan agenda prioritas PSSI dalam pengembangan sepakbola Indonesia.
”Lisensi AFC Pro kali ini lebih detail. Akan lebih berfokus pada taktik tim dan match per match. Artinya, setiap selesai pertandingan, akan ada koreksi dan analisis. Bentuk latihan, diskusi, dan praktik juga akan ada sedikit perubahan,” ujar dia.
Mantan pemain Persib dan Persija Jakarta ini senang bisa ikut ambil bagian dalam kursus kepelatihan AFC Pro.
"Ini adalah penantian panjang yang sudah sangat dirindukan. Sebagai peserta, saya tentu berterima kasih kepada PSSI,” ucapnya.
Nahumarury juga mengungkapkan, biaya untuk mengikuti kursus kepelatihan AFC Pro sangat mahal. Paling mahal dibandingkan kursus-kursus kepelatihan lainnya. Tapi, bagi Nahumarury, hal itu tidak menjadi batu sandungan.
”Saya pikir ini bagian dari perjalanan seorang pelatih. Sekarang rogram ini telah selesai, saya bisa fokus melatih di Liga 1 dan bisa berkontribusi lebih baik bagi persepakbolaan Indonesia,” ungkapnya.
Di akhir pembicaraan, Nahumarury mengaku, sertifikat AFC Pro ini semacam Pisto Cup, hanya seperti piala kosong, jika pada akhirnya tidak mampu mengandalkan diri sendirisendiri.
"Orientasi menempuh pendidikan itu sebenarnya tidak tepat dilihat dari nilainya setinggi apa, tetapi tepatnya dilihat dari seberapa anda mengandalkan diri sendiri untuk menyelesaikan pendidikan yang telah ditempuh," demikian Nahumarury. (CAL)
Dapatkan sekarang