Larike Jadi Lokasi Pembuatan Arang Briket Halal
ARANG : Tim Unpatti bersama para pembuatan arang briket di desa Larike, Malteng, kemarin.--Istimewa
FaizalLestaluhu
22 Oct 2024 10:04 WIT

Larike Jadi Lokasi Pembuatan Arang Briket Halal

AMBON,AT-Untuk mewujudkan tugas pokok tri darma perguruan tinggi dalam bidang pengabdian, tim pengabdian Universitas Pattimura,  melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan judul pemanfaatan limbah tempurung kenari sebagai alternatif pembuatan arang Briket halal di Desa Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Maluku Tengah. 

Ketua tim pengabdian Universitas Pattimura, Rahayu mengatakan, kegiatan pengabdian ini merupakan kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) hibah program pemberdayaan kemitraan masyarakat skema pemberdayaan berbasis masyarakat oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM), Dirjan DIKTIRISTEK Tahun 2024. 

Dijelaskan, kegiatan awal yang merupakan kegiatan sosialisasi dilakukan dengan memberikan pengarahan tentang pemanfaatan limbah tempurung kenari, yang biasanya hanya menjadi sampah di lingkungan desa dapat memiliki nilai guna jika dimanfaatkan dengan baik.

"Pemanfaatan limbah ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam hal ini dikhususkan untuk mitra kelompok ibu-ibu pengajian di Desa Larike, dalam membantu mengatasi masalah lingkungan dengan diolah menjadi arang briket yang dapat menjadi bahan bakar energi alternatif (green energy)," ungkapnya kepada media ini, kemarin.

Dosen jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Unpatti ini melanjutkan, selain mengatasi masalah lingkungan, pemanfaatan tempurung kenari ini dapat memberikan nilai tambah dari segi pendapatan bagi peningkatan perkonomian keluarga mitra. 

"Karena arang briket memiliki potensi daya jual yang baik di wilayah kota Ambon dan sekitarnya," ujarnya.

Sementara itu, dosen jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian, Septianti P. Palembang mengatakan, dengan memproduksi arang briket, kelompok mitra dapat memanfaatkan barang yang tak bernilai guna yaitu limbah tempurung kenari menjadi arang briket yang bernilai jual. 

Selain itu, dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jabida Latuamury memaparkan, penjelasan tentang daya kapasitas produksi, sistem pemasaran dan perhitungan tentang pembiayaan produksi sehingga dapat mengetahui harga jual produk saat dipasarkan. 

Selanjutnya, Jabida juga menjelaskan, secara singkat tentang  strategi-strategi dalam hal peningkatan penjualan produk. 

"Pentingnya produk yang bernilai jual memiliki sertifkasi halal serta izin industri rumah tangga, sebab produk yang dihasilkan ini merupakan bahan pendukung dalam pembuatan produk makanan sehingga jaminan akan kehalalan itu menjadi perhatian yang penting,"terangnya.

Sekadar tahu, kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan metode demonstrasi di hadapan kelompok mitra tentang cara pembuatan arang briket mulai dari penggilingan arang tempurung, cara pencampuran bahan yakni, tepung arang, tepung tapioka dan air hingga cara pencetakan bentuk arang dengan mesin pencetak. Hasil yang di pereloh kemudian dijemur hingga kering dan akan diukur berat produk yang diperoleh serta akan dihitung keseluruhan biaya produksi sehingga dapat dihitung harga jual arang briket di pasaran. Tim ini terdiri dari 3 orang dosen dan 2 mahasiswa. (Ars) 

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
1 Disukai
Ratih
1 tahun