Ambon, ameksOnline.- Wali Kota Ambon,Richard Louhenapessy meminta masyarakat untuk tidak percaya berita bohong atau hoaks terkait vaksinasi terhadap anak-anak.
Hal ini disampaikannya saat meninjau pelaksananaan vaksinasi kepada anak usia 6 sampai 11 tahun di Kolese Xaverius Ambon, Selasa (11/1).
Menurut Louhenapessy, saat ini banyak beredar lewat media sosial seakan-akan vaksin itu berbahaya bagi anak-anak. Saya mau bilang kepada bapak ibu sekalian, program vaksinasi itu dilakukan oleh pemerintah.
“Pemerintah tidak mungkin akan mencelakakan rakyatnya maupun anak-anaknya. Ini semua untuk kepentingan kita bersama,” tegas Louhenapessy saat menyampaikan himbauannya dihadapan orang tua yang membawa anak-anak mereka untuk menerima suntikan vaksin Covid-19.
Dikatakan, saat ini di Kota Ambon tidak lagi ada kasus konfirmasi Covid-19 dan tidak ada lagi pasien yang dirawat.
“Satu-satunya kabupaten/kota yang sudah ada pada level 1 di Provinsi Maluku adalah Kota Ambon. Kalau ini bisa terus kita jaga, tidak menutup kemungkinan Ambon akan menjadi contoh tidak saja di Maluku tapi juga hingga tingkat nasional,” tandasnya.
Wali kota dua periode ini menambahkan, satu-satunya daerah di Maluku yang diizinkan Menteri Kesehatan RI untuk dilakukan vaksinasi kepada anak-anak adalah Kota Ambon.
“Daerah lain di Maluku belum boleh. Oleh karena itu saya menyampaikan terima kasih banyak atas dukungan dan pengertian baik dari orang tua yang mau membawa anak mereka untuk menerima suntikan vaksin Covid-19,” pungkasnya.
Sementara itu, kepada wartawan usai kunjungan itu, Louhenapessy mengatakan, Pemkot Ambon menargetkan anak-anak yang akan divaksin sebanyak 31.384 anak. “Jadi kita targetkan 31 ribu lebih anak untuk divaksin,” kata dia.
Menurut dia, dalam pemberian vaksinasi ini memang masih ada orang tua yang ragu dan takut untuk anaknya divaksin. Namun dirinya terus meyakinkan orang tua. Kalau ada orang tua yang ragu itu sangat manusiawi.
“Untuk orang dewasa saja ada yang takut, apalagi untuk anak-anak. Dukungan orang tua cukup baik. Kenapa ? Karena rata-rata orang tua sudah vaksin dan tidak ada dampak negatif yang dirasakan. Itu yang mendorong mereka untuk membawa anaknya menerima suntikan vaksin Covid-19,” terangnya.
Dalam kunjungan itu, Louhenapessy turut didampingi Wakil Wali Kota Syarief Hadler, Sekretaris Kota Agus Ririmase, Kepala Dinas Pendidikan Ferdinand Tasso serta Kepala Dinas Kesehatan drg Wendy Pelupessy.
Sementara itu, Kepala SD Xaverius C Ambon, RD Emanuel N Do mengaku, sebelum dilakukan vaksinasi kepada anak usia 6 sampai 11 tahun, Pemkot Ambon terlebih dahulu memberikan sosialisasi kepada orangtua murid.
“SD Xaverius C merupakan salah satu posko vaksinasi anak. Di Kolese Xaverius ini ada empat sekolah yang terlibat dalam vaksinasi masing-masing SD Xaverius C, SD Xaverius A1, SDN 39 dan SDN 24,” ungkap Emanuel.
Dia memperkirakan sekitar 1000 orang anak yang akan divaksin di posko vaksinasi ini. “Sejauh ini tidak ada orangtua siswa yang menolak anaknya divaksin. Orang tua justru berharap anak-anak mereka secepatnya bisa mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah,” terangnya.
Dia berharap program vaksinasi ini bisa berjalan dengan baik sehingga turut mendukung program pemerintah dalam memutus penyebaran Covid-19. ëíTentu kami berharap Covid ini segera hilang dan anak-anak juga bisa segera mengikuti pembelajaran dengan tatap muka di sekolah,íí pungkasnya.(KIE)
Dapatkan sekarang