AMBON,AT-Puluhan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ambon berdemonstrasi di depan Kantor PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Kota Ambon, terkait pembuangan sampah oleh Anak Buah Kapal (ABK) KM Nusantara 106.
Tak hanya persoalan pembuangan sampah, IMM juga mendesak PT. Pelni Cabang Ambon untuk segera memecat nahkoda Kapal KM. Sabuk Nusantara 106 tersebut. Aksi pada Jumat (19/1) sekira pukul 10.30 WIT itu dikawal ketat anggota kepolisian.
Koodinator Lapangan, Riski Rumata mengatakan, tindakan pembuangan sampah dari atas kapal merupakan perbuatan dari ABK Sabuk Nusantara 106, bukan masyarakat. Pembuangan sampah dari kapal KM Sabuk Nusantara 106 dengan tujuan, Werinama-Banda pada 8 Januari, sekira pukul 16.00 WIT lalu.
Menurut Riski, kepala PT. Pelni Cabang Ambon, tidak bisa hanya menuding penumpang yang membuang sampah ke laut.
"Yang dia bilang bahwa pencemaran yang terjadi merupakan tindakan yang dilakukan masyarakat atau penumpang pada saat itu, tidak benar," tegas dia.
Manager Operasional PT. Pelni Cabang Ambon, Muhammad Assagaff, langsung menanggapi aksi dan tuntutan para demonstran dari IMM Ambon. Assagaff membantah, membuang sampah ke laut bukan dari pihak ABK Sabuk 106, melainkan penumpang.
"Terhadap tuntutan mahasiswa dari IMM yang khususnya mewakili masyarakat, kita dari pihak Pelni sudah menyerahkan bukti-bukti terkait dengan masalah kasus itu dan kita proaktif. Dan yang buang sampah ke laut itu bukan dari ABK melainkan penumpang sendiri," jelas Assagaff kepada media ini di ruang kerjanya usai menerima perwakilan pendemo.
Assagaff mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan KSOP. Bahkan, rekaman CCTV dan klarifikasi dari penumpang sendiri membuktikan penumpang yang membuang sampah ke laut.
"Buktinya ada di saya. Kita juga akan mengevaluasi terkait dengan kasus-kasus seperti ini agar kedepannya jangan sampai terulang lagi," tegasnya menutup pembicaraan. (JP)
Dapatkan sekarang