AMBON,AT-Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Golongan Karya (Golkar) dikabarkan akan mengusung Hendrik Lewerissa sebagai calon Gubernur Maluku. Pengamat menilai, Hendrik bisa jadi lawan sepadan buat Murad Ismail.
Bocoran informasi terkait rencana koalis Gerindra dan Golkar, disampaikan oleh Ketua DPD Partai Golkar Maluku, Ramli Umasugi, pekan kemarin. Bahkan, ia memastikan maju sebagai bakal calon gubernur, berpasangan dengan Hendrik Lewerissa.
Hendrik merupakan anggota DPR daerah pemilihan Maluku periode 2019-2024, dan kembali terpilih untuk periode berikutnya. Ketua DPD Partai Gerindra ini juga telah menyatakan sikap siap bertarung di Pilgub kali ini.
Dukungan kepada Hendrik terus mengalir, baik dari internal Gerindra maupun masyarakat. Salah satu pengurus DPD Gerindra Maluku mengatakan, sudah saatnya Hendrik mengambil bagian di Pilkada Gubernur 2024.
Menurut dia, Gerindra maupun Hendrik sudah memiliki modal politik. Gerindra akan menjadi partai penguasa hingga lima tahun mendatang, dengan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden.
Lobi poltik ke pemerintah pusat untuk kepentingan masyarakat Maluku, kata dia, pasti lebih mudah. Apalagi, jika Hendrik yang notabanenya kader Gerindra, terpilih sebagai gubernur.
"Saatnya Gerindra ambil bagian dengan mengusung kader di Pilgub Maluku. Keliru jika calon yang diusung, atau bukan kader. Sudah banyak hal kami rasakan. Kita berharap Pak Hendrik ada di bagian ini," kata sumber kader Gerindra tersebut kepada media ini, Selasa (9/7) yang meminta namanya tidak dipublikasikan.
Salah satu pengurus DPC Gerindra Kota Ambon juga berharap demikian, bahwa Gerindra harus memprioritaskan kadernya sebagai calon gubernur. Olehya itu, ia berharap Hendrik Lewerissa yan disingkat HL, tidak perlu ragu untuk bertarung di Pilgub kali ini.
"Ini saatnya Gerindra melalui Pak Hendrik ada di panggung konstetasi Pilkada Gubernur Maluku. Jangan lagi non kader," tegasnya.
JADI LAWAN SEPADAN
Pengamat politik Universitas Pattimura Ambon, Said Lestaluhu mengatakan, para kandidat yang ingin bertarung pada Pilgub Maluku harus mengantongi rekomendasi partai politik terlebih dahulu. Hingga saat ini, baru pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, Murad Ismail dan Michael Wattimena yang memenuhi syarat dukungan pencalonan, dengan mengantongi rekomenasi Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurut Said, Murad Ismail dengan status sebagai petahana memang memiliki kelebihan dibanding kandidat lain. Indikatornya bisa terpotret lewat hasil survei beberapa lembaga survei, menunjuukkan elektabilitas mantan Komandan Korps Brimob Polri itu tinggi dibanding kandidat lainnya.
Di sisi lain, tiga partai sementara yang mengusung Murad Ismail yang berpasangan dengan Micael Wattimena, yakni PAN, Demokrat dan PKS juga mendulang suara signifikan pada Pileg Februari 2024 lalu. Kandidat lain perlu membangun koalisi yang kuat dan solid untuk menghadapi Murad.
Olehnya itu, lanjut Said, jika Gerindra dan Golkar berkoalisi, akan menjadi poros kekuatan baru untuk menghadan koalisi PAN, Demokrat dan PKS bersama pasangan kandidat yang mereka usung.
"Jika benar terjadi koalisi Gerindra Golkar dengan mengusung Hendrik Lewerissa dan Ramli Umasugi sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gurbernur Maluku, maka pasangan ini cukup diperhitungkan, karena menjadi satu kekuatan baru melawan petahana maupun calon lainnya," kata Said, kemarin.
Di sisi lain, kata Said, personalitas Hendrik maupun Ramli juga tak bisa dianggap remeh. Dua politisi senior memiliki rekam jejak panjang di panggung politik Maluku, sehingga basis massa mereka relatif masih terjaga. (Wahab)
Dapatkan sekarang