NAMROLE,AT.-Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah (Mitan) masih terjadi di Namrole, Kabupaten Buru Selatan. Namun, pemerintah daerah setempat masa bodoh.
Kelangkaan ini sudah beberapa pekan lalu. Selain sulit didapatkan, harganya pun melonjak dari Rp6000 per liter menjadi Rp9000-Rp10000 per liter.
Hingga kini belum ada antisipasi dari pemerintah daerah. Sementara masyarakat sedang membutuhkan minyak tanah untuk memasak dan keperluan lainnya.
Ridwan Tasane, pemuda Kabupaten Buru Selatan beharap Dinas Perdagangan segera mengatasi kelangkaan minyak tanah di Namrole dan menurunkan harga. Tidak boleh membiarkan kelangkaan minyak tanah dalam waktu yang lama karena sangat berdampak terhadap msyarakat kecil.
Dinas Perdagangan bisa menggadeng Polsek Namrole maupun Polres Buru Selatan untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) kepada distributor, agen dan penyalur minyak tanah. “Sehingga bisa diketahui penyebab kelangkaan mitan di Namrole," tegasnya.
Bila ditemukan penyalur, distribusi, agen dan pengecer yang menimbun mitan untuk mencari keuntungan, lanjut dia, maka harus ditindak tegas secara hukum."Supaya ada efek jera,”pungkasnya. (ESI)
Dapatkan sekarang