NAMROLE,AT-Pemerintah Kabupaten Buru Selatan akan mengambil langkah-langkah antsipasi menghadapi ancaman El Nino atau kemarau panjang yang bakal melanda sejumlah wilayah di Indonesia termasuk di Buru Selatan.
Langkah antisipasi yang akan dilakukan ini untuk menghindari kurangnya ketersediaan pangan yang merupakan kebutuhan masyarakat terutama beras.
"Jadi menghadapi El Nino kita akan lakukan langkah- langkah antispasi karena ini berkaitan langsung dengan masalah pangan terutama beras yang merupakan kebutuhan konsumtif masyarakat," terang Dominggus Seleky, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Buru Selatan kepada media ini, kemarin.
Seleky menjelaskan, langkah yang akan diambil adalah membangun koordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Maluku yang cabangnya ada di Kota Namlea Kabupaten Buru. Ini untuk memastikan ketersediaan beras untuk di pasok ke Kota Namrole guna menjaga ketersediaan pangan.
"Dalam waktu dekat ini, kami akan bangun koordinasi dengan Bulog Maluku yang ada di Namlea. Ini untuk memastikan ketersediaan kebutuhan masyarakat terutama beras, " ungkapnya.
Selama ini, kata dia, pasokan beras ke Buru Selatan sebagian dari Kota Ambon dan sebagian juga dipasok dari Kota Namlea kabupaten Buru. Olehnya itu, untuk menjaga ketersediaan beras di pasar guna menghadapi masalah Elnino harus ada langkah- langkah yang perlu di lakukan, salah satunya melakukan koordinasi dengan Bulog Maluku.
"Kita harus bangun koordinasi sejak awal. Karena kebutuhan beras akhir- akhir ini cukup meningkat. Sementara pasokan juga terbatas," terangnya.
Terkait dengan ketersediaan kebutuhan masyarakat untuk beberapa bulan kedepan, mantan Kepala Bidang Anggaran di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah itu mengaku, tidak ada masalah.
"Untuk stok kebutuhan masyarakat termasuk beras, saya kira tidak ada masalah. Semua masih aman dan tersedia," sebutnya.
Hanya saja, lanjut dia, untuk gula pasir beberapa hari terakhir mengalami kenaikan harga.
"Awalnya itu gula 1 kg Rp 14.000,00.- . Namun mengalami kenaikan menjadi Rp 15.000,00, bahkan ada yang Rp 16.000/ kg," rincinya.
Selama ini, kata Seleky, pasokan gula untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasar di Kota Namrole itu dari Kota Ambon dan juga dari Surabaya dengan jasa Tol Laut.
"Kemungkinan kenaikan ini karena pasokan terbatas. Tetapi semuanya masih dalam batas normal dan wajar," akuinya, sembari berharap kepada masyarakat untuk tidak panik, karena pemerintah daerah kabupaten Bursel siap melakukan langkah- langkah antisipatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. (ESI)
Dapatkan sekarang