AMBON, AT.--Gubernur Maluku Murad Ismail membuka secara resmi Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik IV di Kota Tual, Minggu (25/9). Seremonial acara pembukaan berlangsung di Lapangan Lodar El Kota Tual.
Murad dalam sambutannya mengatakan, dirinya menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Tual.
‘’Saya menerima informasi bahwa seltiap kontingen mendapat sambutan hangat dan penuh kekeluargaan. Bukan saja dari panitia, tapi lebih-lebih dari seluruh masyarakat Kota Tual. Itulah keindahan hidup toleransi di daerah kita di Maluku,’’ ungkap Murad.
Pada kesempatan itu, mantan Dankor Brimob Polri ini menyampaikan pesan bahwa Pesparani Katolik di Maluku merupakan salah satu kegiatan untuk menjaga keharmonisan, memperkokoh toleransi dan membangun persaudaraan sejati.
‘’Sehingga kita bisa membuktikan kepada dunia kemampuan dan kematangan masyarakat Maluku dalam menata kemajemukan beragama,’’ tuturnya.
Dirinya percaya, melalui event keagamaan ini maka komitmen menjadikan Maluku sebagai laboratorium perdamaian dunia akan terus lestari. ’’Apalagi tema yang diangkat adalah Mewujudkan Persaudaraan Sejati untuk Indonesia Maju,’’ tandasnya.
Tema sangat tepat dengan budaya dan kearifan local pada masyarakat Evav yang mengedepankan persaudaraan sejati.
‘’Kegiatan ini merupakan bagian pembangunan non fisik. Harus dipandang sebagai pesta rohani. Kepada semua peserta agar tetap menjaga kerukunan dan persaudaran diantara sesama peserta. Tetap baku gandeng tangan, bersaksi dan bermazmur untuk kemuliaan Tuhan,’’ pungkasnya.
Uskup Diosis Amboina Mgr Seno Ngutra menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Tual dan seluruh masyarakat Kota Tual yang telah menampilkan rasa persaudaran dan toleransi yang tinggi.
Dikatakan, Pesparani IV akan menghasilkan juara lomba yang akan mewakili Maluku di Pasparani Nasional II di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kontingen Pesparani dari Provinsi Maluku di tingkat nasional nantinya juga akan dipimpin Widya Murad Ismail yang juga isteri Gubernur Maluku.
‘’Saya ingin sampaikan bahwa Pesparani Nasional di Indonesia lahir dari rahim Provinsi Maluku. Karena itu, lewat Pesparani ini mari kita wujudkan toleransi, persatuan dan kesatuan sehingga Indonesia maju, Provinsi Maluku yang maju dapat kita rasakan dibawah tuntunan bapak gubernur kita,’’ pungkasnya
Sementara itu, Wali Kota Tual Adam Rahayaan dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh kontingen Pesparani IV di Kota Tual. Dikatakan, Pesparani IV Kota Tual direncanakan dilaksanakan tahun 2020.
‘’Namun karena pandemi Covid-19 yang melanda bangsa ini maka baru bisa terlaksana saat ini. Ini menunjukkan komitmen pelaksanaan Pesparani sebagai penjabaran program nasional dan sekaligus menjadi momen perekat persatuan bangsa,’’ ungkap Rahayaan.
Dikatakan, Pesparani bukan hanya milik umat Katolik, tapi milik semua umat beragama di daerah ini.
‘’Sebagaimana pendukung acara bukan hanya Katolik dan Protestan saja, akan tetapi keterlibatan Muslim mendominasi susunan panitia. Kami ingin menunjukkan suksesnya Pesparani dalam keadaan dengan jumlah umat Katolik hanya 0,4 persen. Rumah warga Protestan dan Muslim digunakan untuk menampung kontingen Pesparani. Ini menjadi bukti Kota Tual dinilai sebagai salah satu kota toleransi terbaik di Indonesia sehingga kami abadikan tiga miniatur rumah ibadah di lokasi arena utama ini,’’ kata Rahayaan.(KIE)
Dapatkan sekarang