Siap Menerima Kontingen Pesparani, Desa Ngadi Harus Bebas Miras
Kapolsek Dullah Utara bersama personil dan Kepala Desa NgadI merazia warga yang diduga masih jual miras sopi, Sabtu (30/7)
Admin
30 Jul 2022 21:22 WIT

Siap Menerima Kontingen Pesparani, Desa Ngadi Harus Bebas Miras

TUAL, AT.--Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional bakal dilaksanakan di Kota Tual, Maluku, September 2022. Desa NgadI, Kecamatan Dullah Utara yang akan menyambut kontingen dari Aru terus berbenah.

Sebagai persiapan awal, pihak desa bersama aparat Kepolisian Bimas Polres Kota Tual, Polsek Dullah Utara melakukan razia minuman keras (Miras) jenis sopi atau sejenisnya.

Pejabat Kepala Desa NgadI, Andreas Rafra, kepada media ini, Sabtu ( 30/7) mengatakan, upaya  pencegahan ini sebagai bentuk persiapan awal Desa NgadI menyambut Pesparani tingkat nasional di Kota Tual.

Selain itu, langkah yang ditempuh saat ini, merupakan bentuk sosialisas Peraturan Daerah Kota Tual Nomor 06 tahun 2019 yang melarang adanya penjualan miras secara ilegal. Perda sebagai prodak hukum daerah, kata dia, tentunya memiliki ketentuan yang patut dilaksanakan. 

Salah satu pasal yang ditegaskan dalam Perda adalah, jika ditemukan penjualan miras berjenis dopi akan dikenakan denda sebesar Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Sebab, menurut Andreas, selama ini berbagai konflk yang terjadi di Kota Tual, sebagian besar dipicu pengaruh miras.

"Hadi ini kami melakukan razia pada rumah warga, dengan sasaran memberikan teguran sekaligus peringatan guna tidak terjadi lagi penjualan miras. Warga pun menerima saran tersebut, dan berjanji tidak akan menjual miras dalam bentuk apapun, serta bersedia menanda tangani surat peryataan,"kata dia.

Kapolsek Dullah Utara, Ipda Cendhaka mengatakan, pihaknya saat ini hanya melakukan pendekatan persuasif. Bila kedepan ditemukan warga menjual sopi akang ditindak tegas.

Selama ini ada rumor banyak penjual sopi di Desa Ngadi, namun tidak berani menyebutkan pelaku. 

"Sekarang dengan adanya bertemu langsung maka kita sudah tahu siapa saja yang menjual. Untuk itu, saya harap kedepan tidak ada lagi penjual sopi karena kekacauan di  Kei khususnya adalah disebabkan sopi dan pesta joget," tegas Cendhaka.(SR)

 

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai