AMBON,AT-Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, terus berupaya untuk menekan tingginya inflasi di Kota Ambon, melalui gelaran Gerakan Pangan Murah (GPM), yang sudah berlangsung hampir sebulan terakhir. GPM tersebut diapresiasi oleh masyarakat. Tak main-main gelaran GPM yang yang dilakukan setiap awal pekan itu, selalu diserbu masyarakat.
Menurut Ita, warga Kota Ambon bahwa, program GPM yang digelar oleh Pemkot patut diapresiasi karena sangat membantu masyarat, terutama ibu rumah tangga yang ingin membeli Bapok.
"Tentu berterima kasih kepada Pemkot dengan program yang sangat luar biasa ini. Program ini sangat membantu warga yang kurang mampu, " singkatnya.
Sementara itu, Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse mengatakan, Kegiatan yang telah dilaksanakan beberapa minggu ini, bertujuan untuk membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok (Bapok), dan komoditi pasar dengan harga terjangkau yang berimplikasi pada inflasi.
Ririmasse mengaku, kegiatan yang merupakan langkah tindak lanjut program Badan Pangan Nasional (Bapanas) ini, merupakan kegiatan rutin setiap minggu, dengan membeli dari petani kemudian di jual kembali ke masyarakat.
“Kita beli dari petani, kita jual dengan harga yang sangat murah sehingga dapat dujangkau oleh warga, dan begitu besar antusias warga melalui kegiatan ini,” kata dia, saat meninjau pelaksanaan gelaran GPM di depan pelabuhan Enrico, jalan Pantai Mardika, kemarin.
Dirinya menyebutkan, dalam kegiatan tersebut melibatkan tiga dinas yakni: Perikanan, Pertanian, dan Perindag, dengan komoditi yang dijual antara lain ikan, sayur, cabai, tomat, bawang mereh dan putih, telur, minyak goreng, beras, dan gula.
Ririmasse mengimbau, agar warga Kota untuk kembali mendatangi giat tersebut pada lokasi yang sama, Selasa depan dengan begitu inflasi kota ini akan semakin terkendali, warga sejahtera, dengan terealisasinya program nasional yang menyentuh sampai ke daerah seperti ini.
“Pemerintah melalui Dinas Kominfo, dan OPD terkait mengumumkan kepada publik lewat media sosial untuk menghimbau masyarakat datang, guna melakukan pembelanjaan seperti ini karena ini satu gerakan yang sangat luar biasa yang dapat membantu rakyat kota ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, hingga kini masih terus berupaya untuk menurunkan angka inflasi di Kota Ambon. Salah satunya dengan melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM), yang berlangsung setiap pekan dikawasan pantai Mardika. Gerakan Pangan Murah itu kini membawa hasil yang cukup signifikan, sebab sejumlah harga bahan pokok (Bapok) terus mengalami penurunan.
Harga cabai rawit di Kota Ambon yang sebelumnya berada di kisaran harga Rp 90.000 per kg, kini menjadi Rp 25.000 per kg.
Warga terus menyerbu Gerakan Pangan Murah (GPM), yang digelar setiap hari Selasa itu untuk komoditi yang harganya melambung saat ini seperti cabe dan Ikan Lema.
Penjabat Wali Kota Ambon Dominggus Nicodemus Kaya mengatakan, kegiatan tersebut merupakan langkah Pemerintah Kota Ambon, untuk menjaga daya beli masyarakat ditengah kondisi perekonomian yang tidak stabil saat ini.
“Kita melakukan peninjauan di pasar Gerakan Pangan Murah, karena memang ada beberapa komoditi yang mempunyai kenaikan harga sangat signifikan, misalnya cili/cabai rawit itu (harganya) sekitar Rp 90.000 per kilo. Kita melakukan intervensi harga sampai Rp 25.000 per kilo. Makanya peminat atau masyarakat yang melakukan transaksi beli sangat banyak,” kata dia, kepada wartawan disela-sela meninjau GPM tersebut, kemarin.
Menurutnya, selain cabai juga Ikan lema yang harganya sangat mahal, dijual di pasar murah hanya Rp 15.000 per tiga ekor ukuran besar.
“Untuk sayuran kita intervensi hampir setiap hari kepada para pedagang dan pengencer,” jelasnya.
Dikatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan Gerakan Pangan Murah dalam upaya mengendalikan inflasi.
“Untuk menjaga daya beli masyarakat supaya (kondisi) ekonomi tidak terlalu memberatkan masyarakat, agar mereka punya kemampuan ekonomi yang tetap baik, sehingga kalau makan sehari-hari bisa tercukupi dengan baik,” terangnya.
Dia mengungkapkan, di Gerakan Pangan Murah, tersedia semua kebutuhan pokok. Hal itu merupakan kebijakan nasional, yang mana diterapkan di semua daerah di Indonesia.
Berikut harga komoditas yang dijual di pasar murah, beras Kita Premium Rp 60.000 per lima kg, beras SPHP Rp 57.500 per lima kg, telur ayam Rp 58. 000 per rak, minyak goreng Rp 14 000 per liter gula pasir Rp 16 000 per kg. Selain itu, bawang merah Rp 25.000 per kg, bawang putih Rp 30.000 per kg, tomat Rp 18.000 per kg, sayur sawi, bayam, kangkung Rp 6.000 per kg, cabe keriting Rp 25.000 per kg, cabe rawit Rp 25.000 per kg, Ikan Kembung/Lema Rp 15.000 per tiga ekor. (Ars)
Dapatkan sekarang