AMBON,AT-Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Maluku bakal menyelenggarakan rapat pimpinan Provinsi (Rapimprov). Kegiatan yang rencana dilakukan di Santika Hotel Ambon 24 Agustus 2024 diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi Maluku.
Ketua Panitia Rapimprov dan forum bisnis Kadin Maluku, Abd Salam Tampary mengatakan, kegiatan tersebut bakal di hadiri Ketua Kadin Indonesia Arsyad Rasid dan pengurus Kadin pusat.
Dikatakan Rapimprov ini juga akan diadakan forum bisnis yang dihadiri Menteri Investasi kepala BKPM Republik Indonesia.
Di forum itu katanya, akan diskusi panel dengan menghadirkan pemateri diantaranya, Ketua Kadin Indonesia, Hendrik Lewerissa anggota DPR RI dapil Maluku, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu pintu (PTSP) Maluku, Bank Indonesia perwakilan Maluku dan Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Maluku.
Sementara peserta adalah pelaku UMKM di Maluku. Terutama yang bergerak di jasa konstruksi, perdagangan, umum dan perdagangan sembako.
"Kami berharap momen seperti ini betul-betul dimanfaatkan. Karena ekonomi kita di Maluku selama lima tahun ini kurang baik. Semoga di forum bisnis ini dapat memberi efek domino untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Maluku ke depan yang lebih baik,"kata Tampary di Sekretariat Rapimprov Kadin Maluku, Senin (19/8).
Tempat yang sama, Temi Talaohu selaku Ketua Stering Committe (SC) di forum bisnis mengatakan, tujuan forum tersebut dilakukan agar dapat merekomendasikan kepada pemerintah daerah sekaligus mengevaluasi kinerja Pemda dari sisi ekonomi politik.
Dikatakan berdasarkan kajian Kadin, kinerja ekonomi pemerintah daerah melemah, namun tidak bisa disalahkan pemerintah semata, tetapi perlu stimulus penguatan, karena dalam mengembangkan ekonomi pemerintah harus berkolaborasi dengan elemen lain, terutama dunia usaha.
"Kadin adalah satu satunya organisasi profesi yang dilahirkan berdasarkan sebuah undang-undang. Kita melihat ini lemah di Maluku, karena itu momentum ini kita mau memperkuat sinergi antara kadin kemudian dunia usaha dan pemerintah daerah, supaya pertumbuhan ekonomi daerah kita 5,5 persen per tahun lebih akseleratif lagi," sebut Talaohu.
Forum bisnis dengan mengusung tema, Provinsi Kepulauan, infrastruktur dan percepatan pembangunan. Ini perlu karena perlakuan pemerintah pusat terhadap perencanaan pembangunan dan pembagian dana perimbangan terhadap Provinsi berciri Kepulauan seperti Maluku tidak dirasakan sejauh ini.
Karena itu perlu adanya forum kajian bisnis untuk direkomendasikan kepada pemerintah pusat dan daerah bahwa, pendekatan selama ini yang dilakukan belum terlalu baik.
"Rekomendasi kepada Pemda Provinsi akan diberikan bahwa berhasil atau tidak dalam membangun ekonomi Maluku selama ini. Kita juga akan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) antara kadin dengan investor, agar investor berinvestasi karena selama ini disebutkan investor kesulitan untuk berinvestasi di Maluku, kadin akan sampaikan bahwa tidak," ucap Talaohu
Investor yang dimaksud adalah, yang berafiliasi dengan Kadin, diantaranya, investor lokal yang selama ini di abaikan pemerintah daerah, tetapi mereka telah memiliki aset dan skala usaha yang tersebar di 11 Kabupaten/Kota, serta mempunyai peran vital terutama dalam menjaga stabilitas harga sembako di masing-masing daerah.
Rapimprov nanti, juga dilakukan dengan pameran prodak UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)
yang merupakan ciri dari prodak Maluku.
"Beberapa UMKM yang merupakan binaan kami akan dilibatkan di pameran nant," ungkapnya. (Wahab)
Dapatkan sekarang