Dua Bulan Ambruk, Plafon Kantor DPRD Bursel Belum Juga Diperbaiki
Kondisi plafon kantor DPRD Bursel yang belum diperbaiki hingga saat ini. --Edy/AT.
FaizalLestaluhu
21 Jul 2024 16:29 WIT

Dua Bulan Ambruk, Plafon Kantor DPRD Bursel Belum Juga Diperbaiki

NAMROLE,AT-Sudah hampir dua bulan ambruk akibat rembesan air hujan, plafon Kantor DPRD Kabupaten Buru Selatan belum juga diperbaiki. Entah sampai kapan kondisi seperti itu  dibiarkan begitu saja. 

Pantauan media ini, kerusakan akibat rembesan air yang turun dari atap gedung kantor yang bocor. Bahkan akibat rembesan itu membuat air tergenang di sejumlah ruangan termasuk di samping ruang utama yang bisanya digunakan sebagai  ruang paripurna.

Bukan hanya itu sebagian besar keramik dilantai kantor itu sudah terlepas dan pecah atau retak. Kondisi ini membuat gedung kantor itu terlihat tak terurus dan kotor. Sementara tinggal dua bulan lagi akan dilakukan pelantikan anggota dewan terpilih periode 2024-2029.

Kantor ini dibangun dengan anggaran multi years sejak tahun 2010 bersamaan dengan kantor bupati, pendopo bupati dan wakil bupati. Kantor ini pembangunannya juga belum selesai terutama di lantai satu. Kendati belum selesai,  namun kantor tersebut terpaksa digunakan untuk proses pelantikan anggota DPRD periode 2019-2023 hingga saat ini . 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PUPR) Kabupaten Buru Selatan Jefri Hungan yang di konfirmasi terkait hal itu mengakui hal tersebut.

"Memang benar ada terjadi kerusakan di Kantor DPRD Bursel. Kerusakan terjadi pada plafon yang ambruk bersamaan dengan ambruknya plafon kantor bupati. Ada juga keramik yang retak dan terlepas," akuinya, kemarin. 

Atas kerusakan ini, sebut Hungan, pihaknya sudah membangun koordinasi dengan pemerintah daerah.

"Untuk kerusakan kantor DPRD kita sudah bicarakan dengan Pemerintah Daerah lewat Sekda Ruslan Makatitta," ujarnya.

Atas koordinasi yang dibangun, lanjut Hungan, sementara diupayakan untuk bisa ditangani. Hanya saja butuh anggaran dan perencanaan yang matang.

"Karena yang terjadi ini kerusakan bagian atap kantor atau gedung dan itu harus ditangani secara baik dan membutuhkan anggaran. Belum lagi keramik yang retak dan terlepas. Kita sementara kaji apakah retakan yang terjadi karena apa?. Apakah karena kondisi kelembaban akibat curah hujan tinggi dan areal kantor yang dulunya rawah atau faktor lain. Ini yang kita sementara upayakan. Mudah-mudahan  kedepan ada anggaran sehingga bisa di tangani," pungkasnya.(Edy).

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai