BULA,AT-Pemerintah kabupaten (Pemkab) Seram Bagian Timur (SBT) sejak beberapa tahun terakhir rutin mengucurkan bantuan modal bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bantuan tersebut diberikan dalam rangka mendorong UMKM di daerah tersebut agar lebih berkembang. Namun faktanya banya pelaku UMKM yang belum memanfaatkan bantuan dengan benar atau sesuai peruntukannya. Hal ini diakui mantan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UKM SBT yang kini menjabat Plt Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) , Adam Rumbalifar.
Menurutnya, total bantuan modal usaha yang dikucurkan berjumlah milyaran rupiah yang bersumber dari APBN maupun APBD. Namun penyaluran bantuan bagi pelaku UMKM seakan tidak berbekas bahkan banyak yang salah menggunakan bantuan yang diterima.
"Pengalaman saya (Kadinsos-red), di dinas perdagangan, di tahun 2020 kita menyalurkan kurang lebih 21 milyar kepada 18 ribu pelaku usaha tetapi tidak berbekas itu APBN. Dari APBD, selama saya di sana saya menyalurkan 2 milyar setiap tahunnya kepada pelaku usaha sama tidak berbekas," akui Adam di sela-sela penyaluran bantuan pembinaan kewirausahaan bagi belasan warga penyandang masalah kesejahteraan sosial di SBY, akhir pekan kemarin.
Ia mengungkapkan, kebanyakan pelaku UMKM menggunakan bantuan yang diberikan untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif karena mengikuti gaya hidup. Selain itu maindset masyarakat yang belum terbentuk untuk menjadi seorang entrepreneur menjadi salah satu penyebab.
"Pola pikir masyarakat itu kebanyakan maunya instan jadi salah satu penyebabnya," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Adam juga berpesan kepada mereka yang menerima bantuan modal kewirausahaan itu untuk menggunakan bantuan dengan benar. Dalam hal ini digunakan untuk mengembangkan usaha bukan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif.
"Ini diberikan dalam rangka membantu usaha bapak-ibu. Jadi yang dibelanjakan harus untuk usaha bukan dibelanjakan untuk hal-hal konsumtif, "ingatnya.(Jamal)
Dapatkan sekarang