PIRU, AT. – Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Seram Bagian Barat (SBB), Wilhelmina Tomatala, angkat bicara terkait pemberitaan yang menyebut adanya dugaan penyalahgunaan Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) di sekolah yang dipimpinnya.
Pernyataan itu sebelumnya disampaikan oleh Muhammad Rifky Padjo yang mengaku sebagai aktivis anti korupsi. Ia menuding penggunaan Dana BOSP di SMAN 3 SBB bermasalah dan bahkan menyeret nama Kejaksaan Negeri SBB.
Wilhelmina menilai tuduhan tersebut tidak bertanggung jawab, penuh fitnah, serta berpotensi merusak citra lembaga pendidikan.
“Sejak awal Januari 2025 sampai sekarang, saya dan jajaran sibuk dengan program peningkatan prestasi siswa serta penguatan kompetensi guru. Tidak pernah ada urusan dengan korps Adhyaksa, apalagi disebut dipanggil pihak Kejari SBB. Itu kebohongan besar,” tegas Wilhelmina, Senin (15/9).
Ia menekankan, Dana BOSP sepenuhnya diperuntukkan bagi kepentingan siswa. Penggunaan dana itu difokuskan pada peningkatan mutu pembelajaran, penguatan kapasitas guru, serta mendukung kebutuhan operasional sekolah.
“Dana BOSP itu dari dan untuk siswa. Kalau kapasitas guru meningkat, otomatis kualitas pembelajaran bagi anak-anak juga ikut naik. Jadi tidak ada yang namanya dipakai untuk kepentingan pribadi seperti dituduhkan,” jelasnya.
Pihak sekolah, kata Wilhelmina, sangat menyesalkan pernyataan sepihak yang mengatasnamakan informasi dari internal sekolah tanpa bukti yang jelas. Menurutnya, hal itu justru memecah belah dan merusak marwah lembaga pendidikan.
“Kalau hanya 1–2 orang yang berseberangan lalu melempar isu ke publik, itu sangat tidak fair. Kami seluruh tenaga pendidik SMAN 3 SBB sepakat menepis berita provokatif dan kamuflase seperti ini. Dunia pendidikan jangan seenaknya diobok-obok oleh kepentingan pribadi,” ujarnya.
Kedepan, Wilhelmina memastikan bukan hanya kepala sekolah yang akan digembleng dalam program penguatan kapasitas, tetapi juga seluruh guru. Pada semester ini, SMAN 3 SBB akan menggelar program penguatan karakter dan peningkatan kapasitas guru.
Ia juga bersyukur karena selain dana kinerja pada tahun 2023, sekolahnya kembali mendapat bantuan dana prestasi di tahun 2025.
“Intinya, kepentingan pendidikan tetap kita junjung tinggi. SMAN 3 SBB harus terus maju bersama dan hebat semua,” tutup Wilhelmina. (AJ).
Dapatkan sekarang