Atlet Kick Boxing Maluku Bakal Dibajak Jabar
Rahma, Atlet Kicx Boxing Maluku.
FaizalLestaluhu
14 Jul 2025 08:41 WIT

Atlet Kick Boxing Maluku Bakal Dibajak Jabar

AMBON,AT-Sudah sembilan bulan berlalu sejak perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXI di Aceh–Sumatera Utara 2024, namun para atlet asal Maluku yang meraih medali di ajang empat tahunan itu belum juga menerima bonus yang dijanjikan.

Kondisi ini membuat para atlet merasa perjuangan mereka selama ini diabaikan. Padahal, mereka telah mengharumkan nama Bumi Seribu Pulau di ajang olahraga terbesar di Indonesia itu. 

Kondisi ini langsung dimanfaatkan oleh provinsi lain, salah satunya Jabar. Mereka menawarkan insentif dan fasilitas lebih baik kepada atlet Maluku yang menggondol medali di PON 2024 lalu. 

 Menurut Rinto Lewen, Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Kick Boxing Indonesia (Sekum Pengprov KBI) Maluku mengungkapkan bahwa, ada satu atlet kick boxing Maluku,  yakni Rahma, peraih medali pada PON lalu, mulai "dirayu" untuk pindah ke Provinsi Jawa Barat.

“Rahma dijanjikan pekerjaan dan bonus yang lebih besar, " ungkap Rinto kepada media ini, Minggu (13/7).

Di PON Aceh-Sumut, kata Rinto, Rahma berhasil meraih medali perunggu di kelas creatif form. 

"Sebenarnya, Rahma mendapatkan medali perunggu, tapi nilainya sama dengan atlet Sumut, makanya medali perak diberikan kepada lawannya karena atlet tuan rumah, " jelasnya.

Meski dapat tawaran dari Jabar, kata Rinto, Rahma masih mempertimbangkan untuk bertahan berkat perhatian dari internal Pengprov KBI Maluku. 

"Saat ini Rahma menjalani TC secara mandiri di Jabar dan biaya TCnya ditanggung oleh Pengprov KBI Maluku, " beber Rinto. 

Rinto juga mengakui bahwa, meski dengan segalah keterbatasan, tapi pihaknya akan terus memperhatikan kebutuhannya selama TC. 

"Ya, kalau tidak ada perhatian yang serius, maka kami tidak bisa berbuat banyak ketika Rahma memutuskan untuk pindah ke Jabar, " ucapnya. 

Olehnya itu, kata Rinto, bonus yang dijanjikan oleh Pemprov bisa diberikan secepatnya kepada atlet peraih medali di PON lalu, termasuk bonus kepada Rahma. 

"Dua bulan lalu, ada pihak dari Jabar yang menghubungi saya untuk bisa memberikan lampu hijau agar Rahma bisa pindah, tapi saya tidak merespon keinginan itu, " ungkapnya.

Rinto pun menekankan bahwa, bentuk perhatian penuh kepada atlet berprestasi seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

 "Saya hanya minta agar segera merealisasikan bonus untuk para atlet, " katanyam

Pada kesempatan itu, Rinto memperingatkan bahwa, jika kondisi ini dibiarkan, para atlet bisa saja benar-benar pindah ke daerah lain yang memberikan jaminan kesejahteraan.

“Kalau Pemprov Maluku tidak mengamini apa yang menjadi hak atlet, bukan tidak mungkin para atlet akan pindah. Hal ini harus dipertimbangkan oleh para pengambil keputusan di daerah ini, " tutur dia.

Menurutnya, olahraga adalah salah satu cara paling nyata untuk mengharumkan nama bangsa.

“Di dunia ini, yang bisa membuat bendera negara dikibarkan hanya dua, yakni presiden dan atlet. Sayangnya, perhatian ke atlet di Maluku sangat minim,” tegasnya. 

Rinto menambahkan, Rahma dan kawan-kawan tetap menunggu, karena bonus itu juga hak para atlet yang meraih medali di ajang national itu. 

"Saya juga heran, kenapa provinsi lain sudah memberikan bonus kepada para atlet berprestasi di daerahnya masing-masing, sementara Maluku belum. Dari itu, keseriusan Pemprov Maluku untuk memperhatikan atlet berprestasi. Kan kasihan, ketika atlet dibutuhkan saat event, namun setelah itu mereka dilupakan," demikian Rinto. (Cal) 

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai