AMBON,AT.--Hujan lebat masih mengguyur Kota Ambon diperkirakan selesai pada September mendatang. Musim penghujan ini membawa keuntungan lebih bagi penjual mantel.
Asmin, salah satu penjual mantel di sekitar Lapangan Merdeka dam Gong Perdamaian Dunia, Selasa (24/8) mengatakan, dengan modal Rp173.000, bisa meraup untung. Asmin menjual mantel hujan berbahan kerta tipis dengan harga Rp 15.000 untuk baju, dan mantel baju dan celana Rp20.000.
Bila seluruh mantel hujan terjual, Asmin akan memperoleh keuntungan Rp247.000 per hari. “Jika hujan deras seharian, saya bisa menghabiskan 2 lusin mantel. Namun berbeda lagi kalau hujan hanya bertahan sebentar, biasanya hanya terjual 1 lusin,”ungkap Asmin, kemarin.
Penjualan mantel d jalan, kata Salsa, sangat membantu dan mempermudah pengendara jika diguyur hujan saat sedang dalam perjalanan.
“Saya tidak basah kuyup kalau dapat hujan di jalanan, karena mereka siap sedia menjual mantel untuk para pengendara,”kata Salsa, pengendara yang membeli mantel hari itu.
Pantauan Ambonterkini, penjualan mantel hujan juga dilakukan sejumlah pedagang musiman di jalan AY.Patty, pasar dan terminal Mardika, serta beberapa lokasi lainnya. Mereka berjualan sejak pagi hingga malam.
Sementara itu, Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon mencatat, telah terjadi pergeseran puncak musim hujan tahun ini di sebagian wilayah. Awalnya diprediksi puncak musim hujan terjadi pada Mei, namun bergeser ke Juli hingga September 2022.
Wilayah yang mengalami musim hujan hanya di Pulau Ambon, sebagian Seram Bagian Barat, Maluku Tengah, bagian selatan Seram dan Buru Selatan. (MG3)
Dapatkan sekarang