FaizalLestaluhu
25 Apr 2024 09:06 WIT

Sampah Melebar, Pemkot Ambon Kewalahan

AMBON,AT- Minimnya kesadaran warga dalam membuang sampah, tidak pada waktu dan tempatnya, membuat sampah melebar hingga kebadan jalan. Pemerintah Kota (Pemkot) melalui, Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon, kewalahan dalam mengangkut sampah disejumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS), terutama yang berada dikawasan Tanjakan 2000, Kebun Cengkeh, maupun Air Besar, Ahuru, Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Pantauan media ini disejumlah kawasan di Kota Ambon, ternyata tumpukkan sampah tidak separah yang berada dikedua lokasi tersebut.  Sampah yang berada dikedua Tempat Pembuangan Sementara (TPS), diperkirakan sudah lebih dari dua pekan tak kunjung diangkut oleh petugas DLHP. Kondisi itulah yang membuat warga melayangkan protes kepada Pemerintah Kota, terutama DLHP.
"Khusus untuk di Air besar (Arbes) Ahuru, tumpukkan sampah ini sudah hampir sebulan tidak diangkut, sehingga sampah-sampah ini melebar ke badan jalan,"kata Usman, salah satu warga yang sering melintasi kawasan tersebut kepada media ini, Rabu (24/4).
Menurutnya, pembersihan tempat sampah sementara di Arbes Ahuru itu, terakhir kalinya dilakukan pada bulan Ramadan kemarin, akibatnya sampah kini semakin melebar.
"Kalau tidak salah dibersihkan terakhir itu di pertengahan atau awal bulan Puasa kemarin, dan sampai saat ini belum dilakukan pembersihan, sehingga sampah menumpuk dan melebar ke badan jalan,"bebernya.
Dikatakan, selain melebar ke badan jalan tumpukkan sampah itu juga menimbulkan bau busuk hingga mengganggu kenyamanan warga yang melintasi kawasan tersebut.
"Sampah yang dibuang masyarakat secara tidak beraturan dan memanjang itu, sudah berhari-hari tidak dibersihkan. Akibatnya menimbulkan bau busuk. Dan kami sangat terganggu,” kesalnya.
Dia mengakui, munculnya bau busuk pada sampah itu disebabkan oleh sampah yang dibuang merupakan gabungan dengan sampah rumah tangga, sehingga  jika tidak diangkat pasti menimbulkan bau yang sangat menyengat, apalagi tiba musim hujan seperti saat ini. 

"Sampah ini tidak akan bertumpuk dan melebar, jika petugas kebersihan mengangkut sampah setiap hari. Semoga sampah ini dapat dibersihkan secepatnya,"terangnya.
Selain di Arbes Ahuru, kondisi serupa juga terjadi dikawasan Tanjakan 2000, Kebun Cengkeh. Namun kondisi dilokasi tersebut tidak separah dengan yang ada dikawasan Ahuru itu.
"Kita bersyukur sebab di Kebun Cengkeh itu, masih diangkat oleh petugas hampir setiap hari, tapi bandingkan dengan yang di Arbes ini lebih parah lagi,"tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Persampahan DLHP Kota Ambon, Nizar Pellu meminta, masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan sampah.
Dijelaskan, untuk sampah organik masyarakat bisa mengolah menjadi pupuk kompos atau pakan ternak.
"Kami dari Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon, sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dalam membantu pemerintah untuk mengelola sampahnya dengan baik dan benar misalnya sampah organik dapat di olah menjadi kompos, pakan ternak, eko-enzim dan sebagainya. Sedangkan sampah anorganik seperti kardus, plastik, kaleng dan sejenisnya, dapat di setor ke bank sampah atau TPS 3R terdekat dan hanya sampah residu (sampah yang tidak dapat di daur ulang) itu yang di bawa ke TPS sehingga volume sampah yang masuk ke TPS dapat berkurang dan tidak ada lagi gundukan sampah,"bebernya.
Nizar berharap, masyarakat dapat membuang sampah tepat pada waktu, mulai pukul 22.00 WIT - 05.00 WIT, edan tepat pada tempatnya atau Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah yang sudah disediakan pemerintah, hal ini sesuai dengan peraturan Wali Kota Ambon nomor 66 Tahun 2009.
"Jika masyarakat tidak berpatisipasi dalam pengelolaan sampah. Maka timbunan sampah akan selalu bertambah sehingga dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan," tandasnya.(MG2/Ars)

Sampah Melebar, Pemkot Ambon Kewalahan

AMBON,AT- Minimnya kesadaran warga dalam membuang sampah, tidak pada waktu dan tempatnya, membuat sampah melebar hingga kebadan jalan. Pemerintah Kota (Pemkot) melalui, Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon, kewalahan dalam mengangkut sampah disejumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS), terutama yang berada dikawasan Tanjakan 2000, Kebun Cengkeh, maupun Air Besar, Ahuru, Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Pantauan media ini disejumlah kawasan di Kota Ambon, ternyata tumpukkan sampah tidak separah yang berada dikedua lokasi tersebut.  Sampah yang berada dikedua Tempat Pembuangan Sementara (TPS), diperkirakan sudah lebih dari dua pekan tak kunjung diangkut oleh petugas DLHP. Kondisi itulah yang membuat warga melayangkan protes kepada Pemerintah Kota, terutama DLHP.
"Khusus untuk di Air besar (Arbes) Ahuru, tumpukkan sampah ini sudah hampir sebulan tidak diangkut, sehingga sampah-sampah ini melebar ke badan jalan,"kata Usman, salah satu warga yang sering melintasi kawasan tersebut kepada media ini, Rabu (24/4).
Menurutnya, pembersihan tempat sampah sementara di Arbes Ahuru itu, terakhir kalinya dilakukan pada bulan Ramadan kemarin, akibatnya sampah kini semakin melebar.
"Kalau tidak salah dibersihkan terakhir itu di pertengahan atau awal bulan Puasa kemarin, dan sampai saat ini belum dilakukan pembersihan, sehingga sampah menumpuk dan melebar ke badan jalan,"bebernya.
Dikatakan, selain melebar ke badan jalan tumpukkan sampah itu juga menimbulkan bau busuk hingga mengganggu kenyamanan warga yang melintasi kawasan tersebut.
"Sampah yang dibuang masyarakat secara tidak beraturan dan memanjang itu, sudah berhari-hari tidak dibersihkan. Akibatnya menimbulkan bau busuk. Dan kami sangat terganggu,” kesalnya.
Dia mengakui, munculnya bau busuk pada sampah itu disebabkan oleh sampah yang dibuang merupakan gabungan dengan sampah rumah tangga, sehingga  jika tidak diangkat pasti menimbulkan bau yang sangat menyengat, apalagi tiba musim hujan seperti saat ini. 

"Sampah ini tidak akan bertumpuk dan melebar, jika petugas kebersihan mengangkut sampah setiap hari. Semoga sampah ini dapat dibersihkan secepatnya,"terangnya.
Selain di Arbes Ahuru, kondisi serupa juga terjadi dikawasan Tanjakan 2000, Kebun Cengkeh. Namun kondisi dilokasi tersebut tidak separah dengan yang ada dikawasan Ahuru itu.
"Kita bersyukur sebab di Kebun Cengkeh itu, masih diangkat oleh petugas hampir setiap hari, tapi bandingkan dengan yang di Arbes ini lebih parah lagi,"tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Persampahan DLHP Kota Ambon, Nizar Pellu meminta, masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan sampah.
Dijelaskan, untuk sampah organik masyarakat bisa mengolah menjadi pupuk kompos atau pakan ternak.
"Kami dari Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon, sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dalam membantu pemerintah untuk mengelola sampahnya dengan baik dan benar misalnya sampah organik dapat di olah menjadi kompos, pakan ternak, eko-enzim dan sebagainya. Sedangkan sampah anorganik seperti kardus, plastik, kaleng dan sejenisnya, dapat di setor ke bank sampah atau TPS 3R terdekat dan hanya sampah residu (sampah yang tidak dapat di daur ulang) itu yang di bawa ke TPS sehingga volume sampah yang masuk ke TPS dapat berkurang dan tidak ada lagi gundukan sampah,"bebernya.
Nizar berharap, masyarakat dapat membuang sampah tepat pada waktu, mulai pukul 22.00 WIT - 05.00 WIT, edan tepat pada tempatnya atau Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah yang sudah disediakan pemerintah, hal ini sesuai dengan peraturan Wali Kota Ambon nomor 66 Tahun 2009.
"Jika masyarakat tidak berpatisipasi dalam pengelolaan sampah. Maka timbunan sampah akan selalu bertambah sehingga dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan," tandasnya.(MG2/Ars)

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai