AMBON, AT.--Sejumlah organisasi dan komunitas di Kota Ambon melaksanakan malam renungan untuk memperingati Hari Aids Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2022. Dalam acara yang berlangsung di Tribun Lapangan Merdeka, Ambon, Rabu (30/11) itu, mereka menyerukan semua pihak agar tidak menstigmatisasi dan mendiskriminasi Orang Dengan HIV/Adis (ODHA).
Kegiatan ini dukung Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Ambon, Forum Anak Negeri Soya, Forum Genre Provinsi Maluku, GWL Maluku, LP2B Maluku, Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja Negeri Soya, Yakomi Maluku, dan Huni Meku Manise. Ini merupakan rangkaian dari kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) yang berlangsung pada 25 November hingga 10 Desember 2022.
Malam renungan ini dilakukan dengan menyalakan lilin melingkari kain merah merah berbentuk pita, merupakan tanda peduli Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (Aids) atau HIV/Aids. Itu merupakan bentuk dukungan terhadap ODHA di Maluku.
“Merenungi teman dan saudara-saudara sahabat, orang tua, anak kita yang telah meninggal dalam terkena virus ini,” kata Ketua Yayasan Huni Meku Manise, Evelyn.
Evelyn merupakan orang dengan HIV positif. Namun, ia merasa terharu ketika masih dihormati dan dihargai dalam kondisi apapun, termasuk saat dilibatkan dalam malam renungan peringatan Hari Aids Sedunia.
Ia juga mengajak generasi muda Maluku berperan aktif mengedukasi masyarakat agar bersama-sama mencegah kasus HIV/Aids. Di sisi lain, tidak mendiskriminasi para penderita virus tersebut.
“Kami berharap, sebagai anak-anak, remaja, orang tua, sahabat, teman marilah rangkul kami, pegang dan peluklah kami. Kami memiliki hak hidup yang sama seperti kalian, punya pekerjaan yang sama. Mari kita bergerak bersama untuk menurunkan angka kasus,”tandasnya.
Perwakilan AJI Kota Ambon, Joan Pesulima mengatakan, selama ini AJI Ambon berjejaring melaksanakan kampanye 16 HAKTP. Hampir setiap tahun AJI Ambon juga memperingati hari HAM Internasional pada 10 Desember.
“Namun, pada kesempatan ini merupakan sebuah kebanggan bagi kami, karena bersama-sama dengan lembaga dan yayasan lainnya melaksanakan malam refleksi dan renungan Hari HIV/Aids Sedunia yang merupakan kali pertama. Kami mengajak semua pihak untuk bargandengan tangan menekan jumlah kasus, sembari melawan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA,”serunya.
Sementara Direktur LP2B, Madina Mansyur mengatakan, malam renungan tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian dan komitmen bersama merenungi penderita HIV/Aids yang telah meninggal dunia, dan perjuangan bagi yang masih hidup untuk tidak didiskriminasi, berhak mendapatkan perlakuan yang sama tentang hukum, pekerjaan maupun yang lainnya.
“Pada dasarnya kita semua sama. Yang membedakan kita dengan mereka hanya satu, yaitu virus yang merusak sistem perkembangan tubuh kita, yang tanpa kita pernah tahu dan tanpa kita melakukan tes HIV. Jauhkan dan hilangkan diskiriminasi, stop stigma terhadap ODHA,”tegasnya.
Acara yang berlangsung sekira 2 jam, juga diisi dengan pembacaan puisi ’oleh Putera dan Puteri Pancasila Indonesia Berbakat 2022 yang berjudul ‘ODHA Adalah Kita’, pantomim oleh konselor dan pendidik sebaya PIK R Sirimau Negeri Soya, serta speech Jauhi Virusnya Bukan Orangnya oleh Putera dan Puteri Indonesia 2022. Turut hadir pengurus Pokja 1 dan PKK Negeri Soya. (tab)
Dapatkan sekarang