AMBON,AT.--Warga Dusun Rupaitu, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1443 H, Selasa (1/3) malam.
Peringatan Isra Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW mengangkat tema "Isra' Mi'raj Sebagai Ispirasi dan Motivasi untuk Menciptakan Generasi Muda Unggul dan Bertaqwa".
Pada kesempatan Peringatan Hari Besar Islam ini turut dihadiri Saadiah Uluputty, anggota DPR RI, Hasan Res Lestaluhu, Penjabat Negeri Tulehu, Abdu Rahman Nahumarury, Anggota DPRD Maluku Tengah, ustadz Adul Gani Lestaluhu serta ratusan warga dusun setempat.
Rangkaian peringatan Isra Mi'raj diawali dengan imbauan yang disampaikan oleh penjabat Negeri Tulehu. Menurutnya, kendati peringatan Isra Mi'raj kali ini dilaksanakan masih dalam keadaan Pandemi Covid-19, namun warga dusun tetap antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat.
"Alahamdulillah aturan-aturan protokol kesehatan untuk kegiatan Isra Mi'raj kami terapkan dengan baik," ucapnya.
Dikatakan, sejarah perjalanan Isra' Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW. Diharapkan mampu mengingatkan kembali tentang pentingnya peristiwa Isra Mi'raj sebagai contoh dan pelajaran bagi umat muslim.
"Alhamdulillah kita mendukung, karena memang kegiatan Isra Mi'raj ini diinisiasi oleh para pemuda. Sebagai orang tua tentunya kita sangat mendukung kepada generasi muda agar tidak melupakan sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW," tuturnya.
Hasan juga mengungkapkan rasa syukur karena bisa menghadiri peringatan Isra Mi'raj yang diadakan oleh warga dusun Rupaitu.
"Alhamdulillah saya merasa bersyukur di undang oleh masyarakat yang hadir hari ini. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat menambah kecintaan kita terhadap Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW," pungkasnya.
Sementara itu, Ustadz Abdul Gani Lestaluhu dalam tausiahnya menyampaikan bahwa dalam memahami Isra’ Mi’raj tidak hanya merupakan bagian dari transformasi spiritual, tetapi juga tranformasi sosial.
Menurutnya transformasi spiritual mengajarkan untuk taat, tunduk dan patuh untuk menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah SWT.
"Sedangkan transformasi sosial mengajak kita semua untuk senantiasa melakukan perubahan dari kesalahan menuju kesalehan, dari kegelapan menuju terang, dan dari keterbelakangan menuju kemajuan," ungkapnya.
Abdul juga berdoa dan berharap semoga peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini dapat mempertebal keimanan dan ketaqwaan seluruh warga dusun ini kepada Alloh SWT dengan meyakini kebenaran atas risalah Nabi Muhammad SAW," jelasnya.
Abdul pun menceritakan pertemuan Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra’ Mi’raj-nya, dengan penghuni neraka dengan berbagi kisah.
"Kisah-kisah tersebut selanjutnya digunakan sebagai panutan berperilaku di dunia. Isra’ Mi’raj terkait dengan misteri waktu.Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan pejalanan dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha serta dari Masjidil Aqsha kembali ke Masjidil Haram yang dilakukan dalam waktu satu malam," ulasnya.
Lebih lanjut Abdul menyampaikan bahwa kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW merupakan ujian keimanan. Adapun implementasi pada kehidupan saat ini adalah bagaimana kita mendahulukan unsur keimanan dulu dalam melakukan ibadah.
" Saat ini telah berkembang orang-orang yang menjadi sombong dengan kemampuan ilmunya yang tinggi," katanya.
Dari uraian Peringatan Isra’ Mi’raj tersebut, imbuh Abdul, menyimpulkan bahwa hikmah utama yang dapat dipetik adalah tentang bagaimana manusia dapat selalu mengedepankan keimanan dalam beribadah.
" Yang penting adalah menjalani atau mencontoh perilaku Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.(CAL)
Dapatkan sekarang