AMBON,AT-Gubernur Maluku, Murad Ismail mengingatkan pentingnya semua elemen di daerah ini untuk menjaga dan merawat adat, budaya, dan tradisi yang berkembang di masyarakat. Karena selain sebagai warisan leluhur juga menjadi kekayaan daerah ini.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur saat membuka kegiatan Pukul Sapu Lidi di Negeri Mamala dan Morela, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) pada Rabu kemarin, (17/4).
Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap 7 Syawal atau tujuh hari setelah perayaan hari raya Idul Fitri.
Menurut Gubernur, kegiatan ini bukan hanya menjadi agenda tahunan bagi kedua negeri, tapi juga sudah menjadi kalender event pariwisata daerah Maluku. Dan setiap penyelenggaraanya selalu mendapat perhatian serius dari berbagai elemen masyarakat di daerah ini.
Kegiatan pukul sapu lidi berlangsung di stadion mini Hatusela, Negeri Mamala. Kegiatan ini dibuka langsung Gubernur Maluku, Murad Ismail. Turut hadir juga Sekretatis Daerah (Sekda) Maluku, Penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa, pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, beserta raja dan tokoh agama kedua negeri.
Gubernur dalam kesempatan ini mengatakan, acara adat Pukul Sapu Lidi atau Pukul Manyapu sudah menjadi agenda tahunan serta masuk dalam kalender event Pariwisata Maluku yang setiap tahunnya dilaksnakan pada hari ke 7 bulan Syawal.
"Mari kita menjaga adat dan tradisi ini dengan sebaik-baiknya. Pukul Manyapu sudah menjadi agenda tahunan dan sudah masuk dalam kalender festival pariwisata tahunan di Provinsi Maluku," ujarnya.
Gubernur juga mengajak seluruh masyarakat di daerah ini menyukseskan even tahunan tersebut.
"Ini sebagai upaya kita bersama dalam menjaga serta melestarikan tradisi dan kebudayaan di bumi raja-raja yang kita cintai ini," tandasnya.
Gubernur dalam kesempatan tersebut juga berpamitan kepada masyarakat. Karena tinggal beberapa hari lagi, ia telah menyelesaikan masa jabatannya.
"Dipenghujung akhir masa jabatan periode pertama ini, saya juga menyampaiakan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan serta kepercayaan kepada saya dan keluarga selama bertugas sebagai Gubernur Provinsi Malulu," ujarnya.
Sementara itu, penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa megatakan, acara Pukul Sapu Lidi adalah adat warisan budaya yang sangat kaya dan unik dari masyarakat Maluku, khususnya di Mamala dan Morela.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Upulatu, serta tokoh adat dan agama di kedua negeri, serta semua pihak yang telah bekerja keras dalam menyukseskan agenda ini dengan baik," ujarnya.
Kegiatan ini, kata Rakib, tidak hanya untuk menjaga tradisi para leluhur tetapi juga menjaga rasa persatuan dan kesatuan, persaudaraan dan gotong royong.
"Saya mengapresiasi acara ini dengan baik. Upaya ini merupakan rasa persatuan, persaudaraan dan gotong royong di antara kita semua," tandasnya.
Diketahui, tradisi pukul sapu tersebut berlangsung di dua lokasi berbeda dengan waktu yang bersamaan yakni, Negeri Morela dan Mamala. Di Negeri Morela dipusatkan di Langangan Pukul Manyapu Morela. Sedangkan di Negeri Mamala dilaksanakan di stadion mini Hatusela. Ribuan masyarakat memadati dua lokasi tersebut. (Jar)
Dapatkan sekarang