MASOHI, AT.-- Puluhan masyarakat yang menamakan diri Tim Peduli Negeri dan Masyarakat Adat Haruru, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah menolak penetapan dan pelantikan raja Haruru Jacobus Matoke. Penolakan ini mereka lalukan lewat unjuk rasa dan pemalangan jalan masuk Masohi.
Unjuk rasa dilakukan di depan Baileo Ir Soekarno Kota Masohi, Rabu (2/3) siang. Menurut mereka, pengangkatan dan pelantikan Jacobus Matoke oleh Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua sebagai raja tidak memenuhi syarat atau maladministrasi.
"Kami tidak mau dipimpin oleh pemimpin yang tidak punya Ijazah," ujar salah satu pendemo.
Ridwan Da Silva, salah satu orator mengatakan, tindakan bapak bupati dalam melantik raja Begeri Haruru adalah tindakan yang tidak sesuai prosedur.
"Kami harap Bupati Maluku Tengah, memahami keresahan masyarakat Haruru saat ini,"tadasnya.
Sebelumnya, puluhan warga Haruru sempat memalang jalan lintas Seram di desa tersebut. Namun tidak bertahan lama setelah pihak Polsek dan Polres Malteng lansung turun ke lokasi untuk menertibkan warga dan membuka palang.
Kapolres Malteng AKBP Abdul Ghafur, mengatakan untuk menyelesaikan suatu perkara harus bisa dihadapi dengan kepala dingin.
"Semua punya prosedurnya. Kalau protes silahkan melalui atau ikuti sesuai koridor hukum," ucap pria dua bintang ini. (DW)
Dapatkan sekarang