Tolak Pengadaan Mobil Dinas Baru, HL-AV Diapresiasi, Rauf: Perlu Ditiru Bupati dan Walikota
Rauf Pellu
Admin
22 Jan 2025 14:33 WIT

Tolak Pengadaan Mobil Dinas Baru, HL-AV Diapresiasi, Rauf: Perlu Ditiru Bupati dan Walikota

AMBON, AT.--Keputusan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku terpilih, Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath (HL-AV) menolak pemberian mobil dinas dari Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Maluku diapresiasi. Sikap seperti ini perlu ditiru oleh kepala daerah lainnya di Maluku.

Apresiasi datang dari Juru Bicara DPP Hena Hetu, Rauf Pellu.  "Jadi DPP Hena Hetu mengapresiasi gebrakan LAWAMENA atau pasangan 
Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath, yang dalam hal ini menolak pengadaan mobil dinas baru,"kata Rauf kepada Ambonterkini.id (Grup Ambon Ekspres), Senin (20/1/2025).

Menurut Rauf, keputusan Hendrik dan Vanath sangat tepat karena anggaran daerah yang sedikit dengan berbagai persoalan yang menjadi prioritas pembangunan Maluku lima tahun ke depan. 

"Dan gebrakan ini patut dicontohi atau ditiru oleh bupati dan wakil bupati maupun walikota dan wakil walikota baru terpilih, dan seluruh pejabat pemerintah di Maluku demi penghematan anggaran daerah. Pasangan LAWAMENA lebih mementingkan kepentingan rakyat di atas segalanya dari kepentingan pribadi dan kelompok,"jelasnya.

Rauf menyatakan, jika 11 pasangan bupati dan wakil bupati maupun walikota dan wakil walikota terpilih di Maluku, menunda atau bahkan menolak pengadaan mobil dinas baru, maka puluhan miliar dapat dialihkan untuk program pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Apalagi di daerah dengan kondisi keuangan yang masih seret.

"Kita baca berita, Pemprov Maluku mengalokasikan anggaran sekitar Rp6 miliar untuk pengadaan empat mobil 
dinas gubernur dan wakil gubernur. Belum lagi 11 bupati-wakil bupati dan walikota-walikota, maka diperkirakan bisa mencapai puluhan miliar. Jadi saya kira, ada baiknya kepala daerah lain di Maluku bisa melakukan penghemtan pada tahun pertama kepemimpinan mereka,"pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, belum juga dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur difinitif periode 2025-2030, Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath kembali membuat publik kagum dengan tindakan yang diambil. 

Keduanya menolak pemberian mobil dinas dari Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Maluku. Padahal pengadaan mobil dinas tersebut merupakan hal yang wajib dari setiap instansi setempat.

"Jadi begini, kita dari pemerintah daerah sudah susun itu anggarannya untuk mobil dinas beliau dua orang itu. Namun dalam perjalannya pada Desember 2024 kemarin, beliau setelah dinyatakan sebagai pasangan calon terpilih, lalu kita komunikasikan dengan Pak Hendrik dan Pak Abdullah Vanath, lalu beliau berdua tidak berkeinginan untuk pengadaan mobil baru," kata Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (Plh Sekda) Maluku, 
Suryadi Sabirin melalui panggilan WhatsApp, Minggu (19/1/2025).

Sabirin menjelaskan, setiap pergantian gubernur dan wakil gubernur Maluku, Pemda telah menyediakan anggaran tersendiri untuk pengadaan mobil perjalanan dinas. Namun, Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath dengan akronim LAWAMENA lebih memilih menggunakan mobil dinas lama atau bekas pemakaian dari mantan gubenur dan wakil gubernur sebelumnya.

"Beliau sendiri mintakan gunakan mobil yang lama saja. Itu yang mereka mau pakai," ujarnya.

Padahal Pemda Maluku telah berkoordinasi dengn Kementerian Keuangan untuk menghitung anggaran  sebanyak Rp6 miliar untuk pengadaan empat mobil dinas gubernur dan wakil gubernur.

Rinciannya, anggaran mobil dinas gubernur Rp 1,8 miliar dan wakil gubernur Rp1,2 miliar sehingga totalnya Rp3 miliar. 

"Biasnaya mobil dinas ada 2 di Provinsi Maluku dan ada 2 di Jakarta untuk beliau adakan tugas dinas di Jakarta atau pemerintas pusat. Jadi total yang kita anggarkan itu sekitar Rp 6 miliar untuk empat mobil," bebernya.

Sabirin mengaku, Pemprov Maluku sangat menyukuri dengan tindakan gubernur dan wakil gubernur yang dilakukan berdasarkan visi misi saat berkampanye.

"Ini juga karena beliau perhatian dengan anggaran pemda yang terbatas, beliau sangat memperhatikan untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan janji - janji politik beliau waktu kampanye. Jadi kita kembalikan uang itu untuk pemberdayaan masyarakat. Artinya, pasangan ini sangat peduli terhadap masyarkat dan ingin bentul-betul membangun Maluku yang lebih baik ke depannya," tandasnya. (jp/tab)

 

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai