AMBON,AT-Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Periode 2025-2030, Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath, dijadwalkan akan dilantik Presiden Indonesia Prabowo Subianto, di Jakarta, pada 20 Februari mendatang. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menyiapkan segalah sesuatu mendukung proses pelantikan.
Bahkan dikabarkan, Pemprov Maluku telah mengalokasikan anggaran Rp 500 juta dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), untuk membiayai perjalanan Hendrik-Vanath sekaligus biaya syukuran pelantikan.
Kendati demikian, anggaran setengah miliar rupiah dari APBD yang disiapkan untuk membiayai seremonial pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur itu pun kabarnya ditolak Hendrik Lewerissa.
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Syuryadi Sabirin yang dikonfirmasi media ini, Senin (10/2) kemarin mengaku, memang benar telah disiapkan Rp 500 juta.
"Iya benar, anggarannya ada (Rp 500 juta), itu untuk habis pelantikan kan langsung malamnya syukuran. Dan hal ini sudah wajib dilakukan setiap kali pelantikan gubernur," jelasnya.
Akan tetapi, kata Sabirin, rencana tersebut ditolak oleh Gubernur Maluku Terpilih, Hendrik Lewerissa. Bahkan Hendrik meminta agar Rp 500 juta baiknya dialokasikan ke program pemberdayaan masyarakat.
"Beliau menolaknya, dan meminta dalam rangka efisiensi anggaran sesuai Inpres Nomor 1 tahun 2025, Rp 500 juta itu dialokasikan saja ke pemberdayaan masyarakat," erangnya.
Menurun Sabirin, penolakan tersebut bukan untuk pertama kalinya dilakukan oleh Hendrik Lewerissa. Pasalnya, sebelumnya juga Ketua DPD Partai Gerindra Maluku ini menolak rencana Pemprov untuk mengadakan mobil dinas baru.
"Sama dengan pengadaan mobil juga ditolak. Beliau minta agar dialihkan saja ke program pemberdayaan masyarakat. Maka kita juga alihkan lagi untuk pemberdayaan masyarakat guna menunjang janji-janji kampanye beliau dalam program 100 hari kerja," tutupnya.(Nal)
Dapatkan sekarang