Ambon, AT - Torehan prestasi yang di torehkan siswa SMA Negeri 4 Ambon di kompetisi tingkat Internasional, di Thailand, Bangkok, dalam bidang innovasi chalenge. Yang membahas soal upaya solusi terhadap dampak iklim, 26 - 27 April lalu, membawa nama harum bukan saja sekolah, daerah tapi juga negara Indonesia di kancah Internasional.
Kepada Ambon Ekspres, Kepala SMA N 4 Ambon, Mezack. Tentua, STh, M.Pdk, merasa bangga akan torehan prestasi yang di torehkan anak didiknya di kancah internasional. Melibatkan lima tim, satu tim berisikan dua orang siswa. Empat tim mengikuti lomba lewat online, sedangkan satu tim lainnya, datang langsung ke Thailand, bangkok.
“Torehan prestasi yang ditorehkan oleh siswa yang datang langsung dengan membawa penghargaan berupa Silver Award. Nama siswa tersebut adalah Jovanca Putri Olvilaisina dan Julietha Christin Waisapy. Dengan menciptakan inovasi dengan menggunakan barang bekas atau sampah, yakni, Paving block of plastic waste. Dengan guru pembimbing D. Kho. SPd., M.Pd.,” katanya diruang kerja, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, nama empat tim lainnya dengan torehan prestasi dan penciptaannya, diantaranya adalah, Caroline F. Mailoa dan Aidelsit Mussa. Mereka menciptakan Simple Recycle air conditioner, torehan yang didapatkan Award Gold. Dengan guru pembimbing M. Usmani. Spd. Mpd. Selanjutrnya, Charren Hapuk Inuhan dan Adrian T. Refwaly. Mereka ciptakan Air Purifying Sansevieria, dan torehan yang didapat Bronze award. Guru pembimbing Z. Lie. Spd. Tim berikutnya, Fiona Suprianto dan Finesa Tapilaha. Mereka menciptakan Blue Sky Box. Torehan yang didapat Silver Award, guru pembimbing S. Taruk. Spd. Dan terakhir, dilanjutkan dengan Sendy Sihuwan dan Ferona Sapakoly. Mereka menciptakan Plastic Bottle as Tahuri Innovation, dan torehan yang didapat kategori Titanium dan Grand Award. Guru pendamping S. Rahanserang. Spd dan Angel Elake. Spd dan tim multimedia SMA N 4 Ambon.
“Puji Tuhan, kerja keras kita selama ini tidaklah sia-sia. Dengan adanya torehan prestasi yang dibawakan oleh anak didik saya, diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa lain untuk dapat melakukan hal yang sama. Penanggung jawab kegiatan, saya sendiri, Mezack Tentua. STh. MPdk., dan kordinator kegiatan, N. J. De Rock. Spd dan Nontine Syahoilotusa. Spd,” ujarnya.
Dijelaskan, selanjutnya kompetisi ini akan dilakukan pada Vietnam di tahun 2025 dan di Kamboja, di tahun 2026.
“Reward yang diberikan oleh saya selaku kepala sekolah kepada siswa yang berprestasi bukan soal uang melulu. Namun, yang saya berikan adalah mensupport dan menyakinkan mereka, prestasi yang didapatkan tidaklah sia-sia. Karena mendapatkan penghargaan internasional saat ini sangatlah susah. Apalagi mendapatkan sertifikat internasional,” pungkasnya. (LMS)
Dapatkan sekarang