NAMROLE,AT-Pemerintah Kabupaten Buru Selatan bersama Forkopimda yang dipimpin Wakil Bupati Buru Selatan Gerson Elieser Selsily meninjau langsung kondisi ruas jalan lintas Namrole- Namlea yang putus di terjang banjir akibat hujan deras dan cuaca ekstrim beberapa hari belakangan ini.
Ruas jalan ini menghubungkan wilayah kabupaten Buru Selatan dan juga kabupaten Buru selalu kabupaten induk. Ruas jalan ini juga menjadi urat nadi pendistribusian barang dan jasa antara dua kabupaten bertetangga di Provinsi Maluku itu.
Saat peninjauan Selsily di dampingi Kapolres AKBP M Agung Gumilar, Sekda Ruslan Makatita, Asisten II yang juga kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Hady Longa, Asisten III La Ode Adam Malik, Kasat Intel IPTU M Taufik, KBO Intel IPDA Edwin Tahapary, bagian protokol dan humas serta insan pers.
Selsily kepada wartawan disela- sela peninjauan tersebut mengatakan, dampak dari hujan beberapa hari di sini mengakibatkan terjadi bencana dan tanah longsor terutama jalan yang menghubungkan antara wilayah Buru dan Bursel (trans Buru).
"Jalan ini di anggap sangat penting dan strategis dan sangat vital karena lewat jalan ini kita membantu permudah untuk pendistribusian arus barang dan jasa yang ada di wilayah Buru terutama antara Buru dan Bursel," ungkapnya.
"Dengan adanya peristiwa ini kami segera melakukan kordinasi bersama dengan Forkopimda ada juga pa Kapolres, Sekda dan juga pihak TNI serta stakholder untuk segera kita mengecek kondisi jalan yang putus hari ini (kemarin)," sebutnya.
Berdasarkan peninjauan ini, kata Selsily secepatnya harus ada solusi untuk memberikan jalan keluar dengan situasi yang terjadi dan antisipasi yang terjadi saat ini.
"Karena kalau ini tidak cepat di antisipasi, maka ada ketakutan kami, akan tercipta inflasi di Bursel, akibat dari tidak lancarnya distribusi arus barang dan jasa, mengakibatkan stok-stok barang keperluan masyarakat terbatas. Apabila itu terjadi, maka harga barang akan melambung tinggi dan bisa memicu inflasi di Bursel. Peninjiauan di lokasi bencana ini guna memastikan dan mengecek titik-titik bencana longsor yang terjadi di ruas jalan lintas Namrole- Namlea," ujarnya.
Selsily yang juga orang nomor dua di kabupaten dengan julukan Lolik Lalen Fedak Fena ini bersyukur, karena peninjauan yang dilakukan bersama Forkopimda Bursel bisa bisa bertemu langsung dengan tim dari Balai Jalan Nasional sehingga bisa membangun koordinasi.
" Kita bersyukur karena kita tiba di tlokaai longsor ada tim dari Balai Jalan sehingga bisa membangun. koordinasi . Mudah-mudahan jalur ini bisa di percepat penyelesaiannya yang longsor sehingga bisa mempermudah menormalisasi kembali pendistribusian arus barang dan jasa terutama menuju Bursel,"harapnya.
"Memang ada beberapa hal yang kita akan antisipasi dan itu telah kita bahas saat rapat bersama, Forkopimda, dan semua stake holder untuk mencari alternatif terbaik pasca putusnya ruas jalan lintas Namrole-Namlea yang mengakibatkan tersumbatnya pendistribusian arus barang dan jasa, dimana alternatif yang akan diambil , adalah melalui dan itu telah dibahas bersama," katanya.
Selain itu, lanjut Selsily, telah disepakati dalam waktu Pemkab Bursel akan menemukan Pemprov Maluku termasuk Balai Jalan untuk menyampaikan masalah bencana ini.
"Tadi pa Wakapolres sudah duluan ke Ambon dan karena tiket terbatas.Esok rombongan akan ke Ambon untuk berkordinasi langsung ke Provinsi menemui pak Gubernur, mungkin ada jalan keluar dalam rangka membantu masyarakat di wilayah Bursel, sehingga hal- hal yang berhubungan dengan inflasi yang tentunya berdampak pada keamanan dan ketertiban masyarakat kami upayakan untuk menghindarinta. Sehingga perlu ada koordinasi intensif antara Pemerintah Kabupaten dan Provinsi dan berbagai pihak sehingga hal ini bisa di atasi," kuncinya.
Sementara itu PPK Balai Jalan dan Jembatan Wilayah Maluku 127 Mesak Ruhulesin yang saat peninjauan berada di TKP mengatakan sebelum terjadinya bencana alam tanah longsor yang mengakibatkan putusnya ruas jalan lintas Namrole- Namlea sudah ada peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) bahwa dari 5 hingga 11 Juli 2024 itu akan terjadi cuaca buruk di Kabupaten Buru dan Buru Selatan.
" Kenyataannya terjadi demikian. Dimana pada tanggal saat terjadi di tanggal 4 hingga 6 Juli longsoran sudah terjadi di beberapa titik, di kilo 66 yang paling ekstrem dan memutus akses antar kedua kabupaten ini. Km 75 dan km 72,5 juga terjadi longsoran akibat curah hujan tinggi yang memutuskan jalur lintas Namlea- Namrole," ujarnya.
Atas kejadian ini lanjut Ruhulesin, kami langsung turun meninjau lokasi dari kemarin.
"Alat sudah ada dan stand by di lokasi dekat sini. Tapi untuk mengerjakan belum bisa karena kondisi hujan alat berat tidak bisa naik, karena kondisi tanah tidak stabil. Kita akan upayakan agar ruas jalan ini bisa segera tertangani untuk memperlancar arus transportasi barang dan jasa dari Namlea - Namrole maupun sebaliknya dari Namrole- Namlea," tandasnya. (Edy
Dapatkan sekarang