Sampah Makin Tak Terurus, Ini Saran untuk Pemkot Ambon 
Dialog Publik tentang penanganan sampah di Kota Ambon diselenggarakan Pemuda Muhammadiyah Maluku dihadiri empat narasumber dari kalangan Politisi, Akademisi, Jurnalis dan KNPI berlangsung di Media Cafe, Sabtu (12/4). --Isti.
FaizalLestaluhu
14 Apr 2025 09:23 WIT

Sampah Makin Tak Terurus, Ini Saran untuk Pemkot Ambon 

AMBON,AT- Penanganan sampah di Kota Ambon masih belum maksimal. Beberapa lokasi menjadi titik pembuangan sampah disekitaran pusat Kota, sering diabaikan Pemerintah dan dinas terkait. Masyarakat mengeluh dengan kondisi ini.

Tumpukan sampah sering terjadi di sekitaran pasar Mardika hingga menimbulkan bau busuk sekitar area pasar. Belum lagi sampah yang dibuang tidak beraturan sering terdapat dilokasi jalan Yos Soedarso Ambon, baunya hingga menganggu aktivitas warga.

Kondisi yang sama juga sering terjadi di wilayah Ahuru, sampah bertumpuk hingga berhari-hari. Kebun Cengkeh, Karang Panjang serta beberapa titik lainnya juga demikian tak diperhatikan.

Menyikapinya itu, Ketua Pemuda Muhammadiyah Maluku Mohammad Ansari mengatakan, penumpukan sampah di Kota Ambon makin tidak terurus.

Sejumlah kawasan di Kota Ambon dipenuhi sampah yang tidak diangkut selama berhari-hari. Kondisi ini menimbulkan bauh tidak sedap dan mengancam kesehatan masyarakat. 

Sementara kinerja Pemerintah Kota Ambon, melalui dinas lingkungan hidup dan persampahan (DLHP) dianggap biasa saja. Tidak ada progres kemajuan dalam penanganan sampah.

Penegasan Ansari, disampaikan saat membuka Dialog Publik Sampah Kota, dengan tema, Manajemen Tata Kelola Sampah dan Dampak Terhadap Stigma “Ambon Badaki yang berlangsung  di Media Cafe, Sabtu, (12/04).

Dialog Publik yang diselenggarakan Pemuda Muhammadiyah Maluku itu, menghadirkan empat pemateri diantaranya, Ketua DPW PSI Maluku Zamroni Syafi'i Vanath, Akademisi, Fachrul Pattilouw, Jurnalis lingkungan Jaya Barends, dan Ketua KNPI Maluku Arman Kalean. Diskusi ini juga dihadiri puluhan peserta dari LSM, mahasiswa maupun aktivis lingkungan.

Menurut Ansari, sampah yang makin tak terurus mencerminkan lemahnya pengelolaan kebersihan Kota oleh pemerintah dan dinas persampahan.

Disarankan Pemkot Ambon harus memperbaiki sistem manajemen kebersihan sampah. Tidak saja itu, masyarakat juga perlu diberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tertib sampah.

“Tumpukan sampah berserakan dimana-mana. Kami melihat ada ketidakseriusan Pemkot Ambon dalam menangani sampah. Kenyamanan warga terganggu. Kondisi ini dapat memperburuk citra Kota Ambon sebagai pusat ibu Kota Provinsi Maluku," tegas Ansari.

Tempat yang sama, ketua DPW PSI Maluku Zamroni  Syafi'i Vanath mengatakan, sampah di Kota Ambon perlu menjadi perhatian serius untuk ditangani. Jika tidak, ini menjadi citra buruk bagi pemerintah Kota Ambon.

Sebagai ibu Kota Provinsi Maluku, Pemkot harus mampu menjaga kebersihan kota bertajuk manise ini, agar tidak tercemari sampah. 

Masalah sampah, katanya, tidak saja di darat, tetapi pesisir pulau Ambon juga dipenuhi sampah. Kondisi ini mengkonfirmasi bahwa kesadaran masyarakat tentang pembuangan sampah sangat minim, kemudian kelemahan pemerintah dalam penanganan sampah.

"Saya kira persoalan sampah harus menjadi perhatian untuk diselesaikan. Jangan lagi dibiarkan berserakan di pusat pusat Kota hingga berhari-hari hingga menimbulkan bau busuk, ini akan  menganggu kenyamanan orang yang datang ke sini," ucap Vanath.

Orang nomor satu di PSI Maluku, menyarankan, Pemkot Ambon harus melibatkan banyak pihak, baik Pemuda, LSM maupun masyarakat dalam penanganan sampah secara bersama.

"Semua pihak harus dilibatkan, pemerintah tidak bisa kerja sendiri harus ada kolaborasi. Karena sampah menjadi tanggungjawab bersama kita warga yang tinggal di Kota Ambon,"imbuhnya.

Akademisi Fachrul Pattilouw juga mengungkapkan, untuk menyelesaikan masalah sampah, pemerintah harus libatkan semua pihak.

Diantaranya, masyarakat, Pemuda Mahasiswa dan juga tokoh agama serta aparat keamanan untuk diatasi secara bersama. Salah satunya dengan perkuat tertib sampah dimasyarakat.

Jika tidak, maka sampah di Kota Ambon terus menjadi problem dari waktu ke waktu di masyarakat. Bahkan siapapun yang memimpin Kota ini selalu kewalahan dalam penanganan sampah.

"Harus libatkan semua pihak. Ini penting agar ada rasa tanggunganjawab bersama. Kalau hanya ditangani Pemkot dan dinas sendiri, maka kondisinya bisa seperti saat ini,"ucap Pattilouw.

Sementara itu, Jaya Barends salah satu Jurnalis yang lebih konsen terhadap isu lingkungan menyebutkan, bahwa dalam beberapa kasus yang ditemuinya, warga sering mengeluhkan soal tempat pembuangan sampah yang disediakan pemerintah jauh dari tempat tinggal mereka.

Kondisi ini juga mempengaruhi waktu untuk buang sampah ditempat pembuangan agak sedikit terlambat. Bahkan warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai maupun pengunungan sering manfaatkan lokasi sekitarnya untuk buang sampah.

Akibatnya, situasi ini diperparah saat musim hujan, ketika terjadi banjir sampah baik dari pegunungan maupun di sungai terlihat mencermari.

"Terhadap kasus seperti ini, maka saya kira pemerintah juga harus mampu menyediakan tempat pembuangan sampah yang sesuai. Jangan hanya fokus pada satu titik saja. Selain itu kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan melalui sosialisasi," sahut 

Ketua KNPI Maluku, Arman Kalean menambahkan, persoalan sampah memang perlu menjadi perhatian serius untuk ditangani pemerintah Kota Ambon.

Menurutnya, pemkot dibawah pemimpinan Bodewin Wattimena dan Ely Toisuta harus mampu mengatasi masalah sampah di Kota ini. 

"Jangan masyarakat yang disalahkan terus. Tetapi manajemen penertiban sampah harus diperbaiki, dengan perlu ditambahkan armada pengangkut sampah,"sahut Arman. (Wahab)

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai