NAMROLE, AT-Ratusan pengungsi di Desa Waefusi, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan, mulai kembali ke rumah masing-masing menyusul surutnya air yang masuk pemukiman warga setempat.
Kepala Badan Penanggulungan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru Selatan Haddy Longga mengatakan, ada 114 Kepala Keluarga atau 718 jiwa di Desa Waefusi yang mengungsi akibat di terjang banjir pada Rabu (31/5) pekan lalu dan saat ini mereka sudah kembali ke pemukiman.
“Saat banjir semua rumah milik warga di desa itu terendam banjir. Akibatnya masyarakat harus diungsikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, setelah dua hari mengungsi, mereka sudah kembali dan beraktivitas seperti biasanya,” ujar Longga kepada media ini di Kota Namrole, kemarin.
Saat ini, kata dia, langkah-langkah mitigasi bencana yang akan dilakukan BPBD Kabupaten Buru Selatan adalah akan membagikan kebutuhan sembako kepada masyarakat yang mengalami musibah bencana banjir.
"Kami akan berikan bantuan sembako kepada para korban bencana banjir tersebut. Itu yang menjadi langkah awal kami,” sebutnya.
Longga yang juga mantan Sekertaris Dewan (Sekwan) Kabupaten Buru Selatan ini menjelaskan, sesuai data yang diterima BPBD, bukan hanya Desa Waefusi yang terendam oleh banjir. Tetapi ada beberapa desa di kecamatan lain yang juga mengalami hal yang sama.
“Selain Desa Waefusi yang terkena banjir, ada juga Desa Waetawa, Kamanglale dan Desa Leksula. Desa Waetawa ada 20 KK, Desa Kamanglale 30 KK dan Desa Leksula sebanyak 25 KK yang terkena dampak banjir. Ini sesuai dengan laporan yang masuk ke BPBD Kabupaten Buru,” rincinya.
Ditanya soal adanya informasi bencana banjir juga menimpa warga DesaWaenamaolon di kecamatan Leksuala, Longga berujar, hingga saat ini belum ada laporan yang disampaikan pemerintah desa setempa ke BPBD.
“Untuk Desa Waenamaolon, sampai sekarang belum terima informasi secara resmi, karena belum ada laporan dari desa. Olehnya itu kita belum bisa memastikan berapa kepala keluarga yang terdampak banjir kemarin,” tegasnya menutup pembicaraan.
Sebelumnya diberitakan, akibatnya cuaca ekstrim yang disertai hujan lebat dan angina kencang, sejumlah wilayah di Kabupaten Buru Selatan terendam banjir.
Banjir terparah terjadi di desa Waefusi yang menggenangi ratusan rumah penduduk dan sejumlah fasiltas umum lainnya yakni, sekolah, masjid, Puskemas Pembantu (Pustu) dan kantor desa setempat. Ratusan masyarakat harus diungsikan akibat bencana tersebut.(ESI)
Dapatkan sekarang