FaizalLestaluhu
22 Apr 2024 06:59 WIT

Ratusan Lulusan FKIP Ikut Yudisium, Maluku Masih Kurang Tenaga Guru

AMBON,AT-Sebanyak 295 lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti), resmi diyudisiumkan. Yudisium itu dilakukan melalui rapat Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka pengukuhan dan penggelaran lulusan sarjana, dan Program Studi diluar Kampus Utama (PSDKU) Kabupaten Aru, dan Maluku Barat Daya (MBD), periode April 2024, yang berlangsung di Student Center FKIP Unpatti - Ambon, akhir pekan kemarin.

Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Nur Aida Kubangun dalam sambutannya mengatakan, para lulusan yang dikukuhkan pada yudisium tersebut sebanyak 295 lulusan dari 22 program studi termasuk PSDKU Kabupaten Aru dan Maluku Barat Daya yang berjumlah 20 lulusan.

Menurutnya, keberhasilanini merupakan awal bagi para lulusan menuju ke dunia nyata yang lebih tertantang, untuk beradaptasi di dunia nyata.

"Ada hal yang sangat penting yang harus diperhatikan yaitu, tanggungjawab juga kejujuran karena hal tersebut merupakan nilai esensial yang harus dipegang sebagai seorang tenaga pendidik dan para lulusan harus mempersiapkan diri untuk mengikuti proses studi selanjutnya pada Pendidikan Profesi Guru (PPG)," kata dia.

la berharap, nantinya kedepan akan ada banyak tantangan yang dihadapi maka itu para lulusan dituntut untuk mempersiapkan diri sedini mungkin guna meraih keberhasilan dan masa depan yang lebih baik.

"Mengemban tugas dan tanggungjawab sebagai seorang guru, karena untuk tahun 2023 ini Indonesia mengalami kekurangan tenaga pendidik kurang lebih 130.000 guru sementara itu jumlah tenaga Pendidikan profesi guru untuk tahun ini berjumlah 26.000 dan jumlah guru yang pensiun di tahun ini mencapai angka 78.000. Termasuk kita di Maluku, tenaga guru masih kurang," bebernya.

Sementara itu, Dekan FKIP Universitas Pattimura, Prof. Izack H. Wenno berharap, Pemerintah daerah terutama kepada Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Karier (LPPK) di seluruh Indonesia, termasuk di Maluku, untuk bisa merangkul setiap demi melahirkan tenaga pendidik atau guru yang profesional.

"Tentu kami berharap agar Pemerintah dan LPPK baik negeri maupun swasta dituntut untuk mengusahakan atau mengupayakan agar setiap lulusan dapat melanjutkan proses studi pada PPG sehingga dapat melahirkan guru yang professional," ungkapnya.

Wenno meminta, kepada para lulusan agar wajib untuk mengikuti PPG dikarnakan program tersebut menjadi salah satu syarat penting untuk menjadi seorang guru.

"Pimpinan fakultas akan mempercepat proses dari para lulusan untuk segera mendapat nomor ijazah sehingga dapat melanjutkan studi pada PPG yang pendaftarannya akan ditutup pada minggu," pungkasnya. (Jar)

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai