AMBON,AT-Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, hingga kini masih terus berupaya untuk menekan tingginya inflasi di Kota Ambon. Salah satunya dengan melakukan operasi pasar yang awalnya satu minggu sekali kini menjadi setiap hari, sebagai upaya pengendalian harga barang.
Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena menjelaskan, operasi pasar dilakukan dikawasan pasar Mardika dengan mendirikan tenda sebagai kios pengendali, yang menjual barang kebutuhan pokok untuk menjaga harga pasar.
“Sehingga masyarakat kalau mau beli beras Bulog tidak perlu ke gudang yang akan membutuhkan biaya transportasi mahal, cukup membeli di kios pengendali di pasar Mardika,” kata dia kepada media ini di Balai Kota, Kamis (6/7).
Menurutnya, langkah yang dilakukan dengan cara mendirikan kios pengendali merupakan hasil kerjasama antara Pemkot dengan Bulog dalam penjualan beras, juga bekerjasama dengan distributor serta para petani untuk menyediakan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Disamping itu, lanjut Wattimena, Pemkot juga akan tegas soal Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras Bulog, dengan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) bagi pelaku usaha yang menjual beras diatas HET yang ditetapkan.
“Yang lain kita akan Fasilitasi petani untuk langsung membawa barang dagangannya ke kios pengendali karena kalau lewat mekanisme panjang, harga akan semakin mahal,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindag (Kadisperindag) Kota Ambon, Sirjhon Slarmanat menambahkan, kios pengendali akan menggantikan operasi pasar yang selama ini dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa, tiap minggu.
"Ini operasi pasar yang dilakukan secara rutin setiap hari, dimana sebelumnya hanya dilakukan Senin dan Selasa, namun untuk pengendalian inflasi yang cukup tinggi pada bulan Mei sampai Juli ini, maka Pemkot melalui Dinas Perindag melakukan hal ini,” ujarnya.
Slarmanat mengaku, untuk hari ini kios pengendali akan dipusatkan di pasar Mardika sebagai pasar terbesar di Kota Ambon.
"Lokasi tepatnya dari kios pengendali ini ada di depan bank BCA, dengan komoditi yang disiapkan antara lain 500 Kg beras Bulog , 200 ikat telur ayam, gula, bawang putih, bawang merah dan minyak goreng," ucapnya.
Diharapkan, dengan adanya kios pengendali yang hadir setiap hari maka akan membantu dalam pengendalian harga serta memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Ambon
“Kedepan sayur hijau, sawi, cabai, kita kordinasikan untuk masuk di Kios Pengendali karena apabila stok di Kota Ambon sudah menurun, kita sudah antispasi dengan adanya kerjasama Kabupaten Maluku Tengah untuk ketersediaan stok,” pungkasnya. (AHA).
Dapatkan sekarang