Pemkab SBT Temui BAKTI, Minta Aktifkan Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi
FaizalLestaluhu
29 Sep 2025 19:20 WIT

Pemkab SBT Temui BAKTI, Minta Aktifkan Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi

BULA,AT--Dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) melakukan pertemuan dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) di kantor pusat Jakarta beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Kominfo SBT, Sitti R.Meutia Manaban mengatakan, pertemuan dengan BAKTI bersama Bupati SBT Fachri Husni Alkatiri untuk membahas dua agenda yaitu terkait dua puluh titik Base Transceiver Station (BTS) akses internet yang telah diputuskan masa kontraknya. Termasuk VSAT (sistem komunikasi satelit) di Sekolah dan Pusat kesehatan.

"Jadi dua puluh titik itu kepala dinas dan Bupati minta aprove(persetujuan) dari BAKTi untuk bagaimana segera diaktifkan. Karena kalau dua puluh titik itu tidak di aktifkan kembali maka otomatis daerah itu mengalami blang spot,"ungkap Manaban kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin(29/9).

Kata dia, merespon hal itu pihak BAKTI mengaku bakal melakukan penyetelan dan penyelarasan secapatnya agar tidak terjadi blang spot tahun ini. Sedangkan untuk akses internetnya ia mengaku akan diperpanjang kontraknya di wilayah Sekolah. Sementara Puskesmas akan di ambil alih oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes).

"Dan pak Bupati berharap pihak agar pihak BAKTI bakti dapat mengaprove kita disini terkait infrastruktur jaringan. Karena memang adanya efisiensi daerah tidak bisa mengambil alih langsung terkait BTS dan Jaringan," jelasnya.

Dua puluh titik itu, tutur dia, tersebar dia sejumlah kecamatan. Yaitu kecamtan Gorom Timur, Werinama, Kilmury, Teor,Kian Darat, Teluk Waru,Tutuk Tolu,Bula,Bula Barat dan Siritaun Wida Timur.

"Mulai dari negeri Amar laut, Batuasa, Likuratu, Wermaf, Artafela, Waru,  Gah, Solan, Mising, Madak,Afang,Bitorik,Taa, Salagur Kota, Karay,Jembatan Basah, Salas, Kileser, Waras-waras. Itu ada dua puluh titik," bebernya.

Manaban menjelaskan, dua puluh titik itu sudah harus di tuning dari BTS terdekat di sekitar wilayah tersebut untuk menaikan kapasitasnya. Sehingga tidak terjadi blang spot. Agar mendapatkan sinyal.

"Memang di tuning itu langsung dari kementrian,"ujarnya.

Sementara, untuk akses internet di Sekolah yang diputus kontrkanya sudah sejak tahun 2023. Untuk itu pihaknya meminta agar BAKTI bisa membantu karena memgaktifkan ini butuh biaya besar apalagi di dalam situasi efisiensi anggaran seperti ini.

"jadi 2023 itu dipustukan kontraknya, tapi ada juga sebagian yang masih aktif. Dan dinaikan kapasitasnya dari 2 MBPS dinaikan menjadi 4 MBPS. Jika tuning dari BAKTi maka daerah SBT tidak blang spot,"pungkasnya.(Jamal) 

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai