Pasien Meninggal di RSUD Masohi Diduga Petugas Lambat Ganti Tabung Oksigen
Tabung Oksigen.
FaizalLestaluhu
07 Aug 2023 08:52 WIT

Pasien Meninggal di RSUD Masohi Diduga Petugas Lambat Ganti Tabung Oksigen

Keluarga Korban : Mereka Harus Tanggung Jawab

MASOHI, AT-Seorang pasien di  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi meninggal dunia diduga karena kehabisan tabung oksigen yang tak kunjung diganti oleh petugas. 

Pasien itu bernama Yostina Rumangun.  Rumangun telah dirawat di RSUD Masohi hampir seminggu lalu. Pada Sabtu (5/8) sekira pukul 18.00 WIT, tabung oksigennya habis, tapi belum juga diganti oleh tenaga medis. Akibatnya, metabolisme Rumangun seketika menurun karena suplai oksigen ke tubuhnya berkurang drastis. Pihak keluarga berinisiatif mengambil tabung oksigen di ruang penyimpanan. 

Namun sesampai di ruangan melati, tempat Yostina dirawat, tidak ada satu pun yang dapat memasang oksigen tersebut. Tidak lama kemudian, perempuan 28 tahun itu meninggal dunia akibat kehabisan napas.

Keluarga almarhumah mengamuk lantaran kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh RSUD Masohi. Peristiwa tersebut menarik perhatian para pengunjung di pusat pelayanan kesehatan di Kabupaten Maluku Tengah itu. 

Nikson Kasimilale, suami Rumangun sangat kecewa dan menyesali pelayanan di RSUD Masohi. Bayangkan saja, sudah seminggu istrinya dirawat di Ruangan Teratai, namun sering mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari petugas. 

"Kami harus rela mengambil tabung oksigen di ruangan penyimpanan. Sampai di ruangan ada beberapa perawat yang jaga, akan tetapi harus tunggu yang biasa pasang tabungnya," jelas Nikson kepada media ini via telepon, Minggu (6/8).

Nikson menjelaskan, sejak pukul 18.00 WIT, ia bersama beberapa saudaranya telah meminta perawat untuk segera menggantikan tabung oksigen milik istrinya. Namun, hingga pukul 21.13 WIT belum juga diganti sehingga menyebabkan Yostina berpulang.

"Saya menduga karena petugasnya lambat menggantikan tabung oksigen, sehingga istrinya meninggal dunia, " katanya. 

Nikson pun menegaskan, kematian istrinya merupakan kelalaian petugas medis. Olehhya itu, saya minta pihak RSUD Masohi bertanggung jawab.

"Kami minta pihak RSUD Masohi harus bertanggung jawab," tegasnya mengakhiri pembicaraan. 

Thomas Madelis, keluarga Samangun, merasa terpukul dengan kejadian tersebut. Ia meminta manajemen RSUD Masohi segera dievaluasi. 

"Ini tragis sekali, seorang pasien meninggal karena kehabisan oksigen. Sebagai rumah sakit berplat merah seharusnya memberikan pelayanan terbaik, bukan sebaliknya. Perlu dilakukan evaluasi," singkat Thomas. 

Dibagian lain, Pelaksana Tugas Direktur RSUD Masohi,  dr. Herry Siswanto yang dikonfirmasi, mengaku belum bisa menyampaikan penjelasan terinci. 

"Maaf, saya belum bisa kasih keterangan. Kita harus cari benang merahnya dulu," jawabnya singkat via WhatsApp. (DW)

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai